Darilaut – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan kampung cumi Desa Langgula, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo yang berada di Teluk Tomini sebagai Kampung Nelayan Maju.
Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan – Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP Dr Ridwan Mulyana mengatakan, akan mengusulkan Desa Langgula sebagai kampung nelayan maju, pada 2023.
“Kita akan usulkan tahun depan untuk Kampung Nelayan Maju di Desa Langgula,” kata Ridwan saat menghadiri Deklarasi Kampung Cumi pada Festival Sejuta Cumi 2022 yang digelar oleh Universitas Negeri Gorontalo dan warga desa Langgula , Kamis (23/12).
Kampung Nelayan Maju merupakan program terintegrasi dengan pemberdayaan dan perlindungan nelayan di dalam suatu kawasan.
KKP memiliki program bantuan baik itu kapal, alat tangkap, pendaratan ikan, pelabuhan, dan program untuk diversifikasi usaha nelayan yang relevan.
Spesialis Tuna Beralih Menangkap Cumi
Bersamaan dengan pandemi Covid-19, hasil tangkapan tuna nelayan Langgula, ikut terpuruk.
Merosotnya tangkapan tuna di Teluk Tomini membuat nelayan sangat tidak berdaya.
Biasanya, nelayan melaut berhari-hari untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan tuna berukuran besar.
Sebagai kampung spesialis penangkap ikan tuna, menghilangnya spesies tersebut membuat banyak nelayan Langgula tidak lagi melayarkan perahu ke Teluk Tomini. Padahal, nelayan-nelayan ini penangkap ikan pelagis besar.
Sejak dulu nelayan di Langgula tidak bergantung pada ikan-ikan karang. Ikan-ikan karang dan cumi-cumi hanyalah sampingan yang ditangkap ketika nelayan ini ingin makan ikan tersebut.
Spesies cumi-cumi biasanya hanya tangkapan di kala senggang. Bukan tangkapan utama nelayan. Mulailah nelayan ini menangkap cumi-cumi.
Kepala Desa Langgula, Fadli Otoluwa, mengatakan, di masa pandemi Covid-19, nelayan Desa Langgula mengalami kesulitan hasil tangkapan.
Ikan tuna yang biasanya bisa ditangkap dengan cara memancing menghilang di Teluk Tomini.
“Sekarang nelayan tuna banyak yang menangkap cumi-cumi,” kata Fadli.
Dengan adanya hasil tangkapan cumi, kelompok ibu-ibu di Desa Langgula mengembangkan produk cumi-cumi.
Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan menggunakan bahan baku utama dari laut berupa cumi-cumi ini dibuat dalam berbagai olahan.
Produk olahan ini, antara lain, stik cumi, abon, kerupuk, biskuit, bakso, panada, perkedel dan ilabulo. Semuanya bahan baku utamanya cumi-cumi.
Komentar tentang post