Darilaut – Lebih dari 5.600 orang – mewakili 190 negara – berpartisipasi untuk menghadiri sesi ke-6 Majelis Lingkungan Hidup PBB (UNEA-6) untuk memajukan tindakan kolaboratif dalam mengatasi krisis tiga planet.
UNEA-6 yang dimulai pada 26 Februari berakhir Jumat 1 Maret di ibu kota Kenya, Nairobi. Negara-negara Anggota menghasilkan 15 resolusi yang bertujuan untuk meningkatkan upaya multilateral dalam mengatasi krisis tiga planet, yaitu perubahan iklim, hilangnya alam dan polusi.
Melansir siaran pers UNEP, pertemuan yang berlangsung selama seminggu tersebut diadakan di markas besar Program Lingkungan PBB (UNEP) di Nairobi, Kenya. Majelis Lingkungan berfokus pada aksi multilateral yang efektif, inklusif, dan berkelanjutan untuk mengatasi krisis tiga planet.
Resolusi-resolusi UNEA-6 memajukan upaya Negara-negara Anggota dalam pengelolaan logam, sumber daya mineral, bahan kimia dan limbah, dalam bantuan dan pemulihan lingkungan di daerah yang terkena dampak konflik bersenjata.
Selain itu, pengelolaan sumber daya air terpadu di sektor domestik, pertanian dan industri untuk mengatasi permasalahan yang ada, krisis air, gaya hidup berkelanjutan, rehabilitasi lahan dan perairan yang terdegradasi, dan masih banyak lagi.
Majelis tahun 2024 juga mengadakan Hari Perjanjian Lingkungan Multilateral (MEA) yang pertama, yang didedikasikan untuk perjanjian internasional yang menangani masalah lingkungan hidup paling mendesak yang menjadi perhatian global atau regional.