Pelatihan Internasional ke-5 RTRC MarBEST merupakan salah satu cara untuk mendukung visi dan misi pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kapasitas dan daya saing bangsa, serta mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Saya yakin RTRC MarBEST akan menjadi salah satu perahu untuk diplomasi sains di kawasan ASEAN, Pasifik Barat bahkan di tingkat global,” ujarnya.
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan, visi LIPI adalah menjadi lembaga penelitian kelas dunia dalam penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Untuk mencapai hal tersebut, kata Handoko, LIPI memiliki beberapa strategi, seperti mengembangkan pengetahuan yang berguna untuk konservasi, dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, serta meningkatkan pengakuan internasional di bidang sains.
Diseminasi metode dan formula Indeks Kesehatan Mangrove (MHI) yang dilakukan oleh RTRC MarBEST diikuti 30 peserta dari 11 negara anggota di seluruh Pasifik Barat, serta negara-negara anggota AIS (Archipelagic and Island States).
“Kami berharap formula MHI yang dikembangkan dari mangrove Indonesia dapat didorong sebagai standar internasional dan juga dapat menyampaikan kisah sukses pengembangan MHI di Indonesia kepada seluruh peserta pelatihan,” kata Handoko.
Komentar tentang post