Darilaut – Mengawali pekan pertama di bulan Mei tahun ini, pemandangan langit malam dan dinihari dihiasi meteor Eta Aquarid.
Puncaknya pada tanggal 5, 6 dan 7 Mei terjadi hujan meteor Eta Aquarids yang dapat disaksikan di banyak tempat di Bumi, termasuk di Indonesia.
Inilah kepingan Komet Halley. Komet ini memiliki dimensi 16 x 8 x 8 kilometer.
Satu pecahan komet ini dapat disaksikan puncaknya pada 20 Oktober, setiap tahun. Meteor ini dikenal dengan sebutan Orionid.
Halley, komet paling terkenal—telah terlihat, dikenal dan diamati ribuan tahun lalu. Setidaknya komet ini sudah tercatat sejak 2295 tahun yang lalu.
Para astronom telah menghubungkan penampilan komet ini dengan pengamatan yang berusia lebih dari 2.000 tahun.
Laporan tentang komet Halley, menurut Laboratorium Propulsi Jet NASA, telah tercatat setidaknya pada 273 SM (Sebelum Masehi).
Satu tahun setelah Julius Caesar dibunuh di Roma, kronik komet ini kembali terlihat di Bumi pada 43 SM.
Di masa lalu, komet tersebut juga hadir dan ditampilkan dalam sebuah panel permadani Bayeux Tapestry.
Catatan peristiwa saat itu merujuk pada kronik penaklukan Norman atas Inggris, seperti ditulis Space.com dan Solarsystem.nasa.gov.
Permadani Bayeux yang terkenal itu, menceritakan pertempuran Hastings pada tahun 1066.
Komentar tentang post