Darilaut – Berdasarkan hipotesis ilmuan letusan gunung api 100.000 ribu tahun lalu telah memisahkan pulau Jawa dan Sumatera.
Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Eng Mirzam Abdurrachman, mengatakan, leluhur gunungapi tersebut sering disebut sebagai Proto Krakatau atau Krakatau Purba.
Terdapat 3 era dalam dinasti Krakatau. Dinasti Krakatau ini mulai dari Era Kegelapan, Hindia Belanda, dan Indonesia.
Pada era kegelapan berkisar 600.000 tahun yang lalu. Hipotesis ilmuan, terjadi letusan gunung api pada daerah ekuator bumi sekitar 100.000 tahun yang lalu dengan 27 titik di antaranya berada di Indonesia.
Sehingga letusan yang terjadi pada Proto Krakatau diprediksi menghasilkan kaldera dan membelah Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Dilansir Itb.ac.id, dalam diskusi daring, menurut Mirzam, di masa Hindia-Belanda mulai dilakukan penyusunan peta topografi dan vulkanologi yang dibuat oleh Junghuhn selama dua periode hingga 1855. Untuk mempelajari waktu letusan Gunung Krakatau Purba yang lebih akurat, digunakan catatan sejarah dengan judul Catatan Pustaka Raja Purwa yang disusun oleh Ranggawarsita.
Merujuk pada catatan itu, disebutkan terdapat gunung meletus yang terletak di Selat Sunda dan disusul oleh gunung-gunung lain yang berada di barat. Namun terjadi ketidakpastian waktu antara tahun 416 atau 535 Masehi yang membutuhkan analisis lebih mendalam agar dapat diketahui lebih tepat.
Komentar tentang post