“Kemudian harus mengutamakan kerja jurnalistik untuk kepentingan umum. Serta menghargai keberagaman dan juga kelompok minoritas,” ujarnya.
Anggota KPU Jateng, Akmaliyah pun mengakui keterbukaan di zaman sekarang yang memudahkan masyarakat mengakses informasi. Media memiliki peran penting, tak terkecuali selama proses Pemilu 2024 berlangsung.
Akmal mengatakan setiap event Pemilu itu kita sudah masuk era keterbukaan dan informasi teknologi.
”KPU berprinsip adanya akuntabilitas dan keterbukaan, alat bantu Sirekap itu juga sebagai salah satu wujudnya. Kita melaksanakan prinsip keterbukaan itu kepada pemilih,” kata Akmal.
Akmal pun memberikan apresiasi terhadap Diskusi Trustworthy sekaligus mengajak media sebagai mitra dalam mengawal Pemilu agar tetap sesuai dengan asas Luber Jurdil.
Anggota Bawaslu Jateng, Nur Kholiq yang turut hadir sebagai pembicara berbagi kisah bahwa Bawaslu saat ini tak terlepas dari peran media yang membentuk jajarannya.
Menurut Kholiq, Bawaslu dan media lahir dari Rahim yang sama, yakni buah dari perjuangan reformasi.
“4 dari 7 pimpinan di Bawaslu Jateng itu asalnya dari media, mengikuti acara ini seperti kembali ke rumah lama rasanya. Bawaslu menempatkan media sebagai mitra yang strategis, pesan pengawasan itu akan ekeftif kalau penyebarannya itu menggandeng media,” kata Kholiq.