Darilaut – Selama perjalanan 27 tahun, Dompet Dhuafa (DD) tetap konsisten untuk mengawal pengentasan kemiskinan. Berbagai ragam cerita perjalanan kemanusiaan menjadi warna hingga bertahan dan terus berlayar meski di tengah pandemi Covid-19.
Dompet Dhuafa terus setia terjun di tengah masyarakat pra sejahtera dan juga situasi bencana. Kehadirannya juga berbekal berbagai gagasan dan inisiasi.
Seperti saat Lombok, Nusa Tenggara Barat, tertimpa gempa di 2018 silam, beberapa fasilitas umum rusak parah, Dompet Dhuafa hadir dan menggandeng para mitra untuk membangun sekolah ramah gempa di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah.
Dompet Dhuafa meresmikan klinik apung sebagai bagian pemulihan di bidang kesehatan bagi masyarakat Lombok, khususnya di wilayah terpencil. Melakukan pemulihan di Lombok, relawan dan aktivis kemanusiaan hadir juga untuk Sulawesi Tengah Bangkit.
Masih teringat dibenak kita gempa bumi berkekuatan 7.4 SR di susul tsunami meluluh lantahkan Palu, Donggala, Sigi di Provinsi Sulawesi Tengah. Ribuan jiwa menjadi korban dalam bencana tersebut.
Dompet Dhuafa dengan berbagai mitra membangun 1.000 rumah untuk korban gempa Palu. Sekolah ramah gempa juga berdiri untuk melayani pendidikan anak-anak di Palu, Sigi dan Donggala.
Saat ini, pergerakan Dompet Dhuafa membantu masyarakat yang terdampak dari pandemi Covid-19 secara ekonomi. Sebelumnya juga menginisiasi bilik disinfeksi (disinfection chamber) yang di tempatkan di berbagai lokasi fasilitas umum, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan tempat strategis lainnya yang masih diakses masyarakat.
Komentar tentang post