Darilaut – Akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Dr Ferry D. Liando, mengatakan, sebagus apapun berita yang kita tulis belum tentu orang-orang akan percaya. Aspek sosiologis masyarakat akan dipertimbangkan, karena ada dua hal dalam membangun kepercayaan, siapa yang membangun kepercayaan dan siapa yang diajak percaya.
Menurut Ferry, kebenaran saat ini didasari kepentingan, di mana polarisasi masyarakat sudah menyatu pada sebuah kepentingan.
“Kini bukan sekadar 5W + 1H terpenuhi, percaya tidak percaya tergantung siapa yang membaca, siapa yang membaca tergantung dari kepentingan dari si pembaca,” ujar Ferry dalam kegiatan kegiatan Public Hearing on Trustworthy News Indicators, di Manado, Sabtu (9/12).
“Contoh Anda menyampaikan kebenaran dari salah satu capres/cawapres belum tentu dipercaya, ini tantangan karena tergantung dari kepentingan.”
Sehebat apapun membangun kepercayaan, kata Ferry, ”belum tentu ditanggapi oleh pembaca, karena sudah ada kepentingan.”
Menurut Ferry, untuk menguji independensi suatu media harus melalui pemilu (pemilihan umum).
Di masa sekarang ini, kata Ferry, tantangan berat adalah membangun kepercayaan antara masyarakat dan jurnalis.
“Saya berulangkali menyampaikan dalam beberapa pertemuan jika ingin melihat media itu independen atau bukan, harus dilihat dari pemilu,” ujar Ferry, di situ akan terlihat apakah mereka memang independen atau memang ada kepentingan.