redaksi@darilaut.id
Minggu, 5 Februari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Dukungan Informasi Iklim dan Cuaca BMKG Sangat Penting Dalam Transportasi

Dukungan Informasi Iklim dan Cuaca BMKG Sangat Penting Dalam Transportasi

redaksi redaksi
19 Agustus 2021
Kategori : Berita
Angkutan penyeberangan. FOTO: DARILAUT.ID

Angkutan penyeberangan. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan, dukungan informasi iklim dan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sangat penting peranannya dalam transportasi.

Hal ini untuk meningkatkan aspek keselamatan, guna mencegah terjadinya korban jiwa dan kerugian.

Menhub menjelaskan, pelaksanaan fungsi keselamatan dan keamanan pelayaran angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP), saat ini menjadi tugas dari Ditjen Perhubungan Darat melalui Direktorat Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan.

“Mulai 1 Juni 2021, pelaksanaan keselamatan dan keamanan pelayaran ASDP menjadi tugas dari Ditjen Perhubungan Darat, yang sebelumnya dilaksanakan oleh Ditjen Perhubungan Laut,” ujar Menhub.

Menurut Menhub, terdapat 238 pelabuhan laut yang direncanakan melayani angkutan penyeberangan. Saat ini sudah 208 pelabuhan laut yang sudah melayani angkutan penyeberangan.

Dengan adanya pengembangan jaringan pelayanan penyeberangan melalui konsep sabuk lintas, menurut Menhub, berpotensi untuk menjangkau 2.342 pulau berpenghuni dan 31 pulau kecil terluar yang berpenghuni.

Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) virtual bertema “Waspada Cuaca, Tingkatkan Keselamatan Jalur Penyeberangan” yang diselenggarkan oleh BMKG pada Rabu (18/8), Menhub Budi menjelaskan Kementerian Perhubungan bersama BMKG berkomitmen untuk memperkuat sinergitas, dalam rangka meningkatkan keselamatan transportasi, khususnya angkutan penyeberangan.

Sinergitas antara BMKG dan Kemenhub sangat diperlukan untuk menjaga aspek keselamatan dari angkutan penyeberangan.

Beberapa hal yang diharapkan Kemenhub dari BMKG untuk meningkatkan aspek keselamatan angkutan penyeberangan. Di antaranya pemasangan alat atau sensor observasi cuaca maritime (AWS, HF Radar) pada pelabuhan penyeberangan.

Selain itu, penempatan petugas BMKG pada pelabuhan yang padat aktivitas dan berada pada area rawan perubahan cuaca ekstrim, sosialisasi kepada stakeholder pelabuhan penyeberangan terkait informasi cuaca.

Memberikan pelatihan kepada petugas di pelabuhan penyeberangan dalam membaca dan mengevaluasi data terkait cuaca, dan Integrasi data terkait informasi cuaca (contoh integrasi dengan peta pelayaran digital yang diterbitkan Pushidros TNI AL).

Sementara itu, pihak Kemenhub juga perlu meningkatkan fungsi stasiun (local port service,/LPS), yang selain melayani untuk pengaturan kapal, juga menjadi pusat informasi cuaca maritim di pelabuhan penyeberangan.

“Saya meminta kepada seluruh stakholder pelabuhan penyeberangan agar senantiasa bersikap waspada, sigap, patuh dan disiplin dalam menjaga aspek keselamatan dan keamanan angkutan penyeberangan kita. Sehingga masyarakat pengguna jasa merasa aman menggunakan angkutan penyeberangan,” kata Menhub.

Diskusi ini turut dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi, Dirjen Perhubungan Laut, Agus H. Purnomo, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Tags: BMKGBudi Karya Sumadicuaca maritimKemenhub
Bagikan1Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Planet Jupiter dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble, pada 27 Juni 2019. Pada hari Jumat, 3 Februari 2023, para ilmuwan mengatakan telah menemukan 12 bulan baru di sekitar raksasa gas tersebut, dengan jumlah total menjadi 92. FOTO: NASA, ESA, A. Simon/Goddard Space Flight Center, M.H. Wong/University of California, Berkeley via AP
Berita

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

5 Februari 2023
Kapal kargo Jepang, Seiryu, tenggelam di Laut Pedalaman Seto Jepang, Kamis (2/2). FOTO: NHK
Berita

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

5 Februari 2023
Kapal kargo MSC Faith kandas di dekat Pulau Batu Berhenti, Kota Batam, pada Selasa (31/1) malam. FOTO: HUBLA
Berita

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

5 Februari 2023
Next Post
Akibat cuaca buruk (gelombang tinggi) KM Sabuk Nusantara 102 tujuan Pelabuhan Bitung balik lagi ke Pelabuhan Gorontalo, Senin (2/9/2019). FOTO: DARILAUT.ID

BMKG Minta Tidak Sepelekan Informasi Cuaca dan Iklim

Launching dan nonton bareng film Sangihe Not For Sale. FOTO: AMSI Sulawesi Utara

Sangihe Not For Sale, Melawan Perusahaan Tambang Melalui Film Dokumenter

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Hari Konservasi, Warga Bersihkan Sampah Plastik di Ujung Kulon dan Wakatobi

Ternyata Bulan Pernah Menghilang di Langit Malam Tanpa Jejak

Impor Tuna-Tongkol-Cakalang Indonesia Justru Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19

4 Spesies Tuna di Maluku Utara Berasal dari Satu Keturunan

Terdampar di Bebatuan Pantai Sonora Paus Bungkuk Berhasil Diselamatkan

3.078 Rumah Rusak Karena Gempa di Banten

TERBARU

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

Bibit Siklon Tropis 95S dan 97S Mampu Tingkatkan Potensi Pertumbuhan Awan Hujan

Bibit Siklon Tropis 97S Berkembang di Selatan Bali, 95S di Selatan Jawa

Mata Ikan Tuna Mengandung Omega-3

TERPOPULER

  • Komet C/2022 E3 (ZTF) pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona, Amerika Serikat. Komet ini akan melintas dekat Bumi, termasuk Indonesia, awal Februari 2023. FOTO: CHRIS SCHUR

    Komet Hijau Menghampiri Bumi

    39 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 10
  • Penduduk Miskin Gorontalo Bertambah

    9 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 2
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    34 bagikan
    Bagikan 14 Tweet 8
  • Langka, Gerhana Matahari Hybrid Akan Terjadi di Indonesia

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    28 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    234 bagikan
    Bagikan 99 Tweet 56
  • Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    29 bagikan
    Bagikan 12 Tweet 7
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk