Darilaut – Sisik ikan sebelumnya termasuk limbah perikanan. Kini, sisik ikan memiliki nilai tambah untuk diekspor ke Jepang dan India.
Ekspor sisik ikan ini dilakukan unit pengolah ikan (UPI) PT Marine Biogel Indonesia di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Produk akhir yang diproduksi telah mampu menembus pasar ekspor dengan tujuan utama Jepang dan India dengan omset yang dihasilkan mencapai Rp25 – 50 miliar per tahun, kata Pelaksana Tugas Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Ishartini, Rabu (22/2).
Menurut Ishartini, UPI PT Marine Biogel Indonesia di Boyolali, salah satu contoh industri yang memanfaatkan limbah ikan (waste) yaitu sisik yang hampir tidak memiliki nilai/harga menjadi sesuatu yang bernilai.
Dengan proses dan perlakuan tertentu, sisik-sisik tersebut siap dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan kolagen.
Kolagen memiliki manfaat antara lain untuk mencegah penggumpalan darah, menyembuhkan luka lebih cepat, menjaga kesehatan sistem syaraf tubuh, dan lain sebagainya.
“Dengan kandungan protein yang tinggi dibutuhkan dalam jumlah yang besar bagi industri makanan, kosmetik, obat-obatan, dan lain sebagainya,” kata Ishartini.
Dengan adanya peluang tersebut, Ishartini mengajak pelaku industri perikanan budidaya maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam negeri untuk bisa memenuhi kebutuhan sisik tersebut.
Komentar tentang post