Selasa, Desember 5, 2023
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pemilihan
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pemilihan
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Ekosistem Pesisir Banyak Berkontribusi Bagi Perekonomian Indonesia

redaksi
5 Mei 2021
Kategori : Berita, Kajian
0
Dr Hawis: di Kedalaman 100 Meter Banyak Organisme Laut yang Menarik Dikaji

Bunga karang raksasa, Salvador Dali, di Kawasan Konservasi Laut Olele Bone Bolango, Gorontalo. FOTO: YUNIS AMU

Darilaut – Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, Dr Hawis Madduppa mengatakan ekosistem pesisir seperti ekosistem terumbu karang, lamun, dan mangrove dapat memberikan banyak kontribusi bagi perekonomian Indonesia.

“Ketiga ekosistem tersebut dapat memberikan kontribusi berupa jasa-jasa ekosistem seperti jasa provisi, jasa habitat, jasa kultural, dan jasa penelitian,” ujar Hawis seperti dikutip dari Ipb.ac.id.

Menurut Hawis, jasa provisi dapat memberikan pengaturan dalam menyediakan pangan, bahan baku ataupun energi.

Dalam seri webinar Ekonomi Biodiversitas Akademi Ilmuwan Muda Indonesia, akhir April lalu, Hawis mengatakan ekosistem pesisir juga memberikan jasa seperti pengaturan gas dan udara sehingga kita mendapatkan atmosfer lingkungan yang sangat baik.

Selain itu, memelihara seluruh keanekaragaman hayati yang berasosiasi dengan ekosistem dan memberikan jasa kultural yang banyak dimanfaatkan dalam ekonomi kreatif, serta jasa penelitian yang mampu mendongkrak perekonomian.

Hawis juga menjelaskan beberapa cara agar masyarakat dapat menjaga keanekaragaman hayati laut Indonesia supaya tetap lestari.

Pertama, kita perlu melakukan pendataan, monitoring dan evaluasi terhadap semua ekosistem yang ada di Indonesia. Kwdua, kita harus menjaga penebangan hutan tetap terkendali karena kejadian-kejadian yang ada di daratan juga akan berpengaruh ke laut.

Menurut Hawis, diperlukan sistem untuk menjaga lingkungan laut supaya tidak terjadi pencemaran secara masif.

Tidak hanya itu, kata Hawis, perlu melakukan biomonitoring untuk spesies asing invasif dan secara keseluruhan melakukan konservasi terhadap ekosistem pesisir yang ada di Indonesia.

Hawis mengatakan semua hal tersebut dilakukan demi mempertahankan nilai ekologi maupun nilai ekonomi keanekaragaman hayati laut Indonesia. Ekonomi kita melekat pada alam, bukan di luarnya. Oleh karena itu, kita harus berfikir untuk memanfaatkannya untuk kesejahteraan manusia bersama.

Advertisement

Sebagai negara yang terdiri dari puluhan ribu pulau, Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang luar biasa.

Namun, pulau-pulau tersebut tak lepas dari potensi ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan sumberdaya alam yang tersedia.

Indonesia merupakan negara kelautan tropis terbesar di dunia dan memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Potensi sumberdaya hayati laut di wilayah pesisir dan laut di Indonesia selalu dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan ekonomi dan sosial budaya masyarakat.

Baca Juga

11 Pendaki Tewas di Gunung Marapi Sumatera Barat

Gunung Marapi Meletus, 28 Pendaki Belum Berhasil Turun

Kelompok Program Kreativitas Mahasiswa UNG Raih Prestasi di Pimnas 2023

Tags: ekosistem pesisirHawis MadduppaIPB UniversityTerumbu Karang
Bagikan2Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan
Dukungan darilaut.id : https://saweria.co/darilautID
Previous Post

Warga Kembali Menemukan Sarang Penyu di Pulau Jinato, TN Taka Bonerate

Next Post

Awal Mei 2 Guncangan Gempa di Kepulauan Mentawai

Postingan Terkait

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat Meletus

11 Pendaki Tewas di Gunung Marapi Sumatera Barat

4 Desember 2023
Gunung Marapi Level Waspada, Tak Boleh Mendekati Radius 3 km Dari Kawah

Gunung Marapi Meletus, 28 Pendaki Belum Berhasil Turun

4 Desember 2023

Kelompok Program Kreativitas Mahasiswa UNG Raih Prestasi di Pimnas 2023

Badai Siklon Michaung di Teluk Benggala Mendekati Chennai

Gunung Marapi Level Waspada, Tak Boleh Mendekati Radius 3 km Dari Kawah

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat Meletus

Kepemimpinan Perempuan Gorontalo

COP28, UEA Akan Membantu Negara-negara yang Kekurangan Air dengan Teknologi Penyemaian Awan

Next Post
Awal Mei 2 Guncangan Gempa di Kepulauan Mentawai

Awal Mei 2 Guncangan Gempa di Kepulauan Mentawai

Komentar tentang post

TERBARU

Mahasiswa KKN Administrasi Publik UNG Sosialisasi Pencegahan Stunting di Popayato Barat

11 Pendaki Tewas di Gunung Marapi Sumatera Barat

Gunung Marapi Meletus, 28 Pendaki Belum Berhasil Turun

Pemkot Gorontalo Beri Perhatian Serius Pada UMKM

Kelompok Program Kreativitas Mahasiswa UNG Raih Prestasi di Pimnas 2023

Badai Siklon Michaung di Teluk Benggala Mendekati Chennai

Dukungan

Beri Dukungan disini : https://saweria.co/darilautID

REKOMENDASI

Guncangan Gempa M6,7 Dirasakan Kuat Warga Nias Selatan

Penumpang Angkutan Laut Naik 12,89 Persen, Tertinggi di Pelabuhan Tanjung Perak

Dr Hawis Madduppa Ahli Keanekaragaman Hayati Laut IPB University Wafat

Wisata Atol dan Batasan Menangkap Ikan Karang di Kayangel

Bahasan LBM PBNU Terkait Budi Daya Lobster

Soal Reklamasi, Harus Ada Keberpihakan Bagi Masyarakat Pesisir

Tags

AMSI Banjir KKP Bibit Siklon Tropis Siklon Tropis Basarnas JTWC Ditjen Perhubungan Laut LIPI Covid-19 TNI Angkatan Laut Perubahan Iklim Jepang BRIN KLHK Kemenhub BNPB Universitas Negeri Gorontalo teluk tomini gorontalo BPBD BMKG Virus Corona Samudra Pasifik sampah plastik

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • kategori
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pemilihan
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.