redaksi@darilaut.id
Selasa, 17 Mei 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Estimasi Covid-19 Tak Terdeteksi di DKI Jakarta 32 Ribu Kasus

Estimasi Covid-19 Tak Terdeteksi di DKI Jakarta 32 Ribu Kasus

redaksi redaksi
11 April 2020
Kategori : Berita, Kajian, Kesehatan
Virus Corona SARS-COV-2. FOTO: NIAID.NIH.GOV

Virus Corona SARS-COV-2. FOTO: NIAID.NIH.GOV

Darilaut – Kajian ilmiah terbaru pandemi Covid-19, Provinsi DKI Jakarta menempati urutan pertama estimasi yang tidak terdeteksi sebanyak 32.000 kasus. Estimasi Covid-19 nomor dua Provinsi Jawa Barat dengan 8.090 kasus tak terdeteksi.

Kajian terbaru ini dilakukan tim Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama SimcovID Team. Dalam penelitian tersebut, tim mencoba menjawab permasalahan-permasalahan yang lebih kompleks dan spesifik dengan pendekatan model yang lebih reaslistik.

Tim ini terdiri dari berbagai perguruan tinggi seperti ITB, Unpad, UGM, ITS, UB, Undana, bahkan termasuk peneliti perguruan tinggi luar negeri asal Indonesia yaitu Essex & Khalifa University, University of Southern Denmark dan Oxford University.

Dilansir Itb.ac.id, dalam kajian ilmiah yang dirancang, peneliti matematika epidemiologi ITB Dr Nuning Nuraini dan Tim SimcovID berusaha untuk menjawab tiga rumusan masalah. Pertama, lewat model SEIRQD (Suceptible-Exposed-Quarantine-Recovery-Death). Rumusan ini ingin menghasilkan analisa terkait estimasi kepadatan kasus Covid-19 per 100.000 jumlah penduduk dan menunjukkan seberapa besar perkiraan kasus yang tidak terdeteksi dari provinsi-provinsi di Indonesia.

Kedua, menggunakan metode Extended Kalman Filter. Tim SimcoviID berusaha untuk memberikan nilai Ro yang tepat bagi kejadian di Indonesia. Kemudian Nuning dan rekan-rekan menyiapkan proyeksi waktu puncak dan jumlah kasus kematian dari beberapa skenario kebijakan pemerintah yang mungkin akan dilaksanakan dalam menghadapi situasi pandemi ini.

Untuk menjawab tujuan pertama, tim menentukan estimasi parameter yang tepat melalui data yang ada, walaupun validitas data kasus terlapor diasumsikan rendah. Oleh sebab itu, estimasi parameter juga dilakukan melalui data kematian yang diasumsikan lebih dapat dipercaya dibandingkan data kasus terlaporkan.

Setelah data-data tersebut diolah, tim menyimpulkan, Provinsi DKI Jakarta menempati urutan pertama sebagai provinsi dengan estimasi kepadatan kasus Covid-19 per 100.000 orang, tertinggi di Indonesia. Dengan estimasi kasus yang tidak terdeteksi sebesar 32.000 (dalam selang kepercayaan 86 persen) kasus. Selanjutnya, Provinsi Jawa Barat dengan 8.090 kasus tak terdeteksi, selang kepercayaan yang sama.

Untuk estimasi dari jumlah kasus Covid-19 yang terdeteksi berdasarkan pemodelan, Provinsi Bengkulu menjadi provinsi yang paling kecil kemampuan deteksinya yakni 0.26 persen dari perkiraan total kasus provinsi sebesar 385 kasus.

Penting untuk diketahui bahwa ada dua catatan penting menyangkut estimasi-estimasi yang dilakukan pada kajian ilmiah ini. Pertama, analisa estimasi hanya dilaksanakan pada provinsi-provinsi yang sudah ada kasus kematiannya.

Kedua, hasil estimasi ini hanya valid jika seluruh pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dan meninggal dianggap tidak melakukan perjalanan lintas provinsi selama sekurang-kurangnya dua minggu. Asumsi-asumsi yang dipakai juga didasarkan data yang ada sampai tanggal 31 Maret 2020.

Selanjutnya, untuk nilai Ro, Tim SimcovID memprediksi, dengan menggunakan Extended Kalman Filter (EKF). Nilai Ro di Indonesia sekarang ada pada kisaran angka 3.3.

Menurut Nuning, Ro itu sendiri, kalau di matematika, bisa diartikan sebagai jumlah kelahiran kasus baru akibat 1 orang terinfeksi saat masuk ke dalam suatu populasi yang sepenuhnya sehat dan potensial untuk sakit. Biasanya, ada pihak yang menyebutnya juga sebagai faktor penggandaan atau semacamnya. Intinya, kita harus mengejar nilai Ro agar kurang dari 1 sehingga kita bisa mengejar keadaan bebas penyakit.

Terakhir, dalam melakukan kajian proyeksi waktu puncak dan jumlah kasus kematian dari skenario kebijakan pemerintah, Tim SimcovID membagi terlebih dahulu jenis skenario yang akan dikaji, yaitu tanpa kebijakan, kebijakan memperketat social/physical distancing dan karantina wilayah.

Selain itu, mereka juga menambahkan faktor waktu penerapan kebijakan dan waktu pelaporan/waktu konfirmasi kasus sebagai faktor kualitatif lainnya.

Hasilnya, kajian ilmiah tersebut menyimpulkan bahwa skenario kebijakan karantina wilayah dalam waktu dekat disertai dengan rapid-test adalah skenario terbaik yang dapat dilakukan pemerintah. Dari hasil pemodelan, fenomena pandemi di Indonesia dapat mereda lebih cepat, serta lebih sedikit kasus kematian jika pemerintah menerapkan karantina wilayah, melakukan rapid-test dan segera memulai kebijakan-kebijakan tersebut.

“Segala bentuk pekerjaan yang kami lakukan dalam membangun model dan menghasilkan analisa hanya didasarkan pada sikap sukarela. Kami tidak punya tujuan lain selain ingin mengerjakan apa yang sudah menjadi bagian dari profesi kami yaitu menghasilkan publikasi ilmiah. Namun, tentunya kami akan senang jika apa yang kami kerjakan dapat membantu bagi yang membutuhkan,“ kata Nuning, seperti dikutip Itb.ac.id.*

Tags: Covid-19DKI JakartaITBVirus Corona
Bagikan3Tweet2KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ilustrasi siklon tropis. GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

Bibit Siklon Tropis 91P Tumbuh Dekat Vanuatu

17 Mei 2022
GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

Gelombang Panas dan Badai Petir Melanda Eropa Barat

17 Mei 2022
Blood moon (Bulan darah) terlihat saat gerhana bulan penumbra di Santiago, pada 15 Mei 2022. FOTO: MARTIN BERNETTI/AFP/SPACE.COM
Berita

Bulan Darah Terlihat Saat Peristiwa Gerhana

16 Mei 2022
Next Post
Peta Penularan Covid-19 di Indonesia (https://covid-monitoring.kemkes.go.id/statistik)

Covid-19, Tiap Orang Berkewajiban Mengingatkan Protokol Kesehatan

Aktivitas Gunungapi Anak Krakatau Jumat  10 April 2020, pukul 23.16 WIB. FOTO: VSI.ESDM.GO.ID

Gunungapi Anak Krakatau Erupsi, Ini Potensi Bahaya

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Selasa, Mei 17, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Bibit Siklon Tropis 91P Tumbuh Dekat Vanuatu

Gelombang Panas dan Badai Petir Melanda Eropa Barat

Bulan Darah Terlihat Saat Peristiwa Gerhana

Akan Dikirim ke Manado, KKP Proses Hukum 4.030 kg Sirip Hiu di Baubau

Dua Kapal Rusak Mesin di Perairan Batam

Gunung Awu di Pulau Sangihe Level III

REKOMENDASI

Lokasi Pengamatan dan Tips Melihat Komet Neowise di Indonesia

Ini Kisah Awak Kapal Ikan Indonesia di Luar Negeri

Laut Memiliki Sidik Jari

Ilahude: Teluk Tomini Seharusnya Kaya dengan Ikan

Tol Laut Berkembang Jadi 26 Trayek dan 100 Pelabuhan Singgah

Blue Dragon, Indah dan Mempesona

TERPOPULER

  • Komet ISON ini diambil dengan teleskop nasional TRAPPIST di Observatorium La Silla ESO pada 15 November 2013. FOTO: TRAPPIST/E. Jehin/ESO/SPACE.COM

    Kisah Komet ISON yang Hancur Berkeping-keping dan Meredup

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Sekolah Virtual Mengamati Benda Langit dengan Teleskop Terbesar di Dunia

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Dr Hawis Madduppa Ahli Keanekaragaman Hayati Laut IPB University Wafat

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Teknologi Penginderaan Jauh untuk Riset Kelautan

    32 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 8
  • Tahun 2022, Pulau Jawa Paling Banyak Kejadian Bencana Alam

    6 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 2
  • Bencana Alam Tahun 2022, Lebih Dari 1 Juta Jiwa Mengungsi

    22 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 6
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    160 bagikan
    Bagikan 68 Tweet 38
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk