“Banyak pengembangan bahan baku obat, ke depannya kita akan membuat produk biologi secara bersama-sama dan kami akan mendukungnya,” katanya.
Masteria juga menjelaskan sekilas tugas dan fungsi Pusat Riset Vaksin dan Obat BRIN, beberapa kelompok riset, rumah program penelitian obat, proses riset dan pengembangan obat, program pendanaan BRIN, infrastruktur riset obat dan vaksin yang ada di BRIN.
Kolaborasi ini memberikan kesempatan kepada Fakultas Farmasi UI untuk memanfaatkan E-Layanan Sains (ELSA) BRIN dengan didukung oleh PR Vaksin dan Obat.
ELSA adalah inovasi pelayanan publik yang terintegrasi berbasis website (www.elsa.brin.go.id) meliputi layanan sains, laboratorium dan fasilitas riset BRIN.
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Prof Arry Yanuar mengatakan pada masa pandemi ini mendapat kesempatan berkolaborasi dan peluang kerja sama tentang bahan baku obat.
Kami berterima kasih atas dukungannya kepada PR Vaksin dan Obat BRIN dengan Pusat Kolaborasi Riset dan kami terus menjaga hubungan baik ini, kata Arry.
“Sudah banyak keluaran dan dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan yang dilakukan sebelumnya semoga ke depannya banyak kolaborasi yang kita lakukan.
Jejaring yang dimiliki oleh kedua belah pihak bersatu di kolaborasi PKR dan kerja sama ini menjadi awal yang baik,” ujarnya.
Komentar tentang post