Menurut Gusnar, di daerah Gorontalo, sistem pertanian khususnya jagung seharusnya menggunakan terasering agar sedimen yang terjadi saat hujan tidak langsung mengalir ke sungai-sungai yang kemudian berdampak pada air laut. Ini menyebabkan kerusakan ekosistem pesisir dan laut, khususnya terumbu karang.
“Sampah plastik juga menjadi salah satu penyebab kematian karang di Gorontalo. Karang hidup yang tertutup sampah saat diangkat akan terlihat memutih,” ujar Gusnar.
”Saya banyak menemui kasus seperti itu di perairan selatan dan utara Gorontalo.”
Gusnar menyarankan upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pemutihan karang akibat pemanasan global dengan melakukan kolaborasi lintas negara dan daerah di Indonesia.
Peristiwa coral bleaching yang terjadi di fringing reef atau terumbu karang tepi dalam hamparan yang cukup luas, pernah terjadi di pantai Bolihutuo tahun 2017, kemudian di perairan Pulau Bitila Boalemo tahun 2009.
Kejadian ini berdampak pada karang seperti Coral Branching, Acropora Branching, Acropora Tabulate, Coral Feliose, dan Coral Massive. (Sulis Dwi Fadjar Baeda)