Gorontalo – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) akan melakukan rehabilitasi ekosistem terumbu karang di perairan Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Kegiatan rehabilitasi ini bekerja sama dengan Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Ketua tim peneliti Femy M Sahami MSi mengatakan, lokasi rehabilitasi berada di areal terumbu karang yang telah mengalami kerusakan. Untuk itu, sosialisasi tahap awal telah dilakukan dalam pelaksanaan program pemulihan ekosistem terumbu karang.
Menurut Femy, pelaksanaan sosialisasi ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan pelaksanaan program. Juga memberikan penjelasan tentang ekosistem terumbu karang secara komprehensif.
“Harapannya dengan pelaksanaan program ini, akan mendapat dukungan penuh dari masyarakat, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai,” kata Femy.
Dalam melakukan program ini, sosialisasi dilakukan dengan instansi terkait. Seperti dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, baik di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten. Kemudian dengan swasta, akademisi, aparatur desa tempat pelaksanaan program, tokoh masyarakat, dan kelompok masyarakat setempat.
Kegiatan informal juga dilakukan dengan masyarakat melalui kunjungan lapangan. Sosialisasi dengan stakeholder, seperti instansi terkait telah dilakukan untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi dalam implementasi kerja. “Dari hasil sosialisasi awal, semua pihak sangat mendukung program dan ingin berpartisipasi,” kata Femy.
Sosialisasi formal juga dilakukan di aula kantor Desa Binthalahe. Hadir dalam sosialisasi ini aparatur Desa Binthalahe dan Desa Botutonuo sebagai lokasi pelaksanaan proram. Kemudian, kelompok masyarakat Desa Binthalahe dan Desa Botutonuo, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo, serta akademisi.
Narasumber dalam kegiatan sosialisasi ini, tim pelaksana dari Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran KLHK, yang menyampaikan substansi pelaksanaan program. Selanjutnya, tim ahli UNG yang memberikan penjelasan teknis pelaksanaan rehabilitasi kepada kelompok masyarakat.
Anggota tim peneliti Sri Nuryatin Hamzah MSi mengatakan, berdasarkan hasil sosialisasi, diperoleh informasi bahwa banyak tempat di kawasan perairan Bone Bolango yang kondisi terumbu karangnya sudah rusak. Bahkan, sebelumnya telah ada upaya pemerintah dalam pemulihan terumbu karang di tempat tersebut.
“Tetapi hanya berupa pembuatan apartemen ikan, untuk program transplantasi karang belum ada,” kata Nuryatin.
Tim peneliti juga telah melakukan survai awal di lima stasiun pengamatan. Berdasarkan survei awal, terdapat terumbu karang berada pada kategori rusak. Survei awal ini untuk melihat kondisi terumbu karang, tutupan karang serta kondisi ikan karang.*
Komentar tentang post