Darilaut – Badan Meteorologi Jepang menyerukan agar berhati-hati terhadap guncangan dengan intensitas seismik maksimum 6 atau lebih tinggi seminggu ke depan atau lebih di daerah dengan guncangan kuat.
Badan Meteorologi Jepang juga mengimbau untuk tidak memasuki tempat-tempat berbahaya, dan berhati-hatilah terhadap bencana dan longsoran yang berhubungan dengan sedimen.
Peringatan tsunami setelah terjadi gempa magnitudo (M)7,3 di Jepang telah dicabut. Badan Meteorologi Jepang telah membatalkan “Peringatan Tsunami” yang diumumkan ke prefektur Miyagi dan Fukushima pada pukul 5 pagi.
Di prefektur Iwate, Miyagi, dan Fukushima, mungkin ada beberapa perubahan tingkat pasang di masa depan, tetapi tidak ada kekhawatiran tentang kerusakan.
Kepala Divisi Teknologi dan Investigasi Gempa dan Gunung Api Badan Meteorologi Jepang, Masaki Nakamura, mengatakan gempa bumi dengan intensitas seismik 6 atau lebih tinggi di prefektur Miyagi dan Fukushima.
Menurut Nakamura di daerah yang mengalami guncangan kuat, harap berhati-hati terhadap gempa dengan intensitas seismik maksimum sekitar 6 atau lebih selama seminggu ke depan.
Hingga Kamis (17/3) malam, menurut NHK, data korban yang meninggal dunia 3 orang dan sedikitnya 225 terluka.
Wawancara NHK dengan pemerintah daerah, dua orang telah meninggal di prefektur Miyagi dan satu di prefektur Fukushima, dengan total tiga orang.
Komentar tentang post