Darilaut – Gempa dengan skala kekuatan IV – V MMI (Modified Mercalli Intensity) kembali mengguncang Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (15/1). Pusat gempa berada di darat 6 kilo meter TimurLaut Majene.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa ini Magnitudo 6.2. Gempa terjadi pada pukul 01:28:17 WIB di kedalaman 10 km. Posisi koordinat 2.98 LS 118.94 BT.
Selain di Majene dan Sulawesi Barat, gempa juga dirasakan III MMI di Palu dan II MMI di Makassar.
Sehari sebelumnya, pada Kamis (14/1) siang pukul 13.35 WIB, dua rumah warga Mamuju mengalami kerusakan saat terjadi gempa M5,9. Gempa terjadi di darat sekitar 4 km barat laut Majene.
Laporan sementara, gempa hari Kamis, 1 unit barak Sabhara Polda Sulawesi Barat mengalami kerusakan. Di samping itu, 1 orang mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan guncangan kuat. Warga merasakan gempa kuat selama kurang lebih 3 detik.
Masyarakat panik dan keluar rumah. Setelah gempa terjadi, BPBD Kabupaten Majene melakukan koordinasi dengan perangkat kecamatan dan desa terkait dampak dari gempa.
BPBD Kabupaten Mamuju menginformasikan warganya merasakan guncangan kuat 3 hingga 4 detik.
Masyarakat juga panik dan keluar rumah. Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan dampak gempa.
Hal serupa juga diinformasikan BPBD Kabupaten Poliwali Mandar. Gempa dirasakan kuat oleh masyarakat sekitar 3 detik. Masyarakat panik dan keluar rumah untuk menghindari dampak buruk gempa.
Gempa di kedalaman 10 km ini tidak memicu terjadinya tsunami.
Dalam skala MMI gempa M5,9 memicu kekuatan guncangan IV MMI di Mamuju, III – IV MMI di Majene, Mamuju Utara, Majuju Tengah, III MMI di Toraja, Mamasa, II – III MMI di Pinrang, Pare-pare, Wajo, Polewali Mandar, Tanah Grogot, II MMI di Balikpapan.
Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa.
Deskripsi BMKG pada skala V, getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang an barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Skala IV MMI menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi.\
Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan II MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan koordinasi dengan beberapa BPBD untuk memonitor kondisi pascagempa.
Komentar tentang post