Ufafa yang juga dosen Teknik Kimia di Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) mengatakan geopolimer memiliki rantai panjang, salah satu unsur pembentuknya adalah silikon dan alumina yang berikatan dengan oksigen.
Penelitian lainnya geopolimer untuk bahan penampungan logam berat. Bahan ini akan bertahan lama karena bahan dari logam berat akan memperkuat geopolimer.
Sementara itu, Riswati.B, Nurhayati dan Subaer dari Universitas Negeri Makassar juga telah mengembangkan beton geopolimer berbasis fly ash dan abu sekam padi untuk aplikasi struktur bawah laut. Penelitian ini telah dipublikasi di Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF) pada 2017.
Penelitian bahan dasar fly ash dan abu sekam padi untuk aplikasi struktural bawah laut dilakukan dengan mensintesis sampel beton geopolimer dengan berbagai variasi yang diaktivasi dengan larutan alkali.
Larutan alkali terdiri atas (H2O, sodium silika dan NaOH). Sampel yang telah disintesis tersebut disimpan pada ruang terbuka selama 14 hari. Kemudian dilakukan perendaman air laut selama 14 hari.
Uji kuat tekan untuk melihat kekuatan mekanik dari sampel setelah perendaman air laut pada 28 hari.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil karakterisasi Scanning Elektron Microskopy (SEM) menunjukkan ikatan atau jaringan yang sudah terbentuk dengan baik antara partikel fly ash dan abu sekam padi.
Komentar tentang post