Darilaut – Glaukoma tercatat sebagai penyebab kedua kebutaan di Indonesia setelah katarak. Angka kejadian glaukoma diperkirakan meningkat seiring dengan peningkatan harapan hidup masyarakat Indonesia.
Glaukoma merupakan penyakit yang tidak menimbulkan gejala. Karena itu, sosialisasi dan edukasi pada masyarakat yang diikuti dengan deteksi dini penemuan glaukoma sangat penting.
Sebab, semakin dini glaukoma ditemukan dan diikuti tindak lanjut yang tepat, semakin penderita akan terhindar dari kebutaan.
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan, melakukan webinar dengan tema global “Uniting for Glaucoma-Free World” untuk memperingati World Glaucoma Week melalui zoom meeting pada Selasa (26/3).
Webinar ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait glaukoma. Secara teknis meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan agar mengenal lebih jauh tentang glaukoma, skrining glaukoma, dan tata laksana glaukoma.
Direktur P2PTM Dr. Eva Susanti, menyampaikan pentingnya pelaksanaan webinar tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara mencegah dan mengendalikan glaukoma agar dunia terbebas dari glaukoma.
Pentingnya untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur agar glaukoma dapat dideteksi sedini mungkin, dan bila ditemukan tanda atau gejala maka dapat ditindaklanjuti dengan pengobatan yang tepat.