Darilaut – Dari 75 orang pendaki Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat, korban selamat sebanyak 52 orang dan 23 orang meninggal dunia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Ichwan Pratama Danda mengkonfirmasi bahwa korban terakhir yang ditemukan meninggal dunia telah teridentifikasi, maka dengan ditemukannya korban terakhir tersebut, operasi SAR gabungan rencananyaa akan ditutup.
Kendati demikian, kata Ichwan, BPBD Kabupaten Agam akan tetap mengaktifkan posko tanggap darurat.
Pembukaan posko tersebut bertujuan agar apabila ada pihak yang masih mencari anggota keluarganya dapat berkoordinasi lebih lanjut di posko tersebut.
Menurut Ichwan, untuk BPBD, posko tanggap darurat masih akan diaktifkan dalam situasi darurat ini. Apabila ada keluarga yang mencari anggota keluarganya bisa ke posko ini dengan membawa data valid.
Untuk menghindari miskomunikasi, disarankan untuk datang langsung ke posko, tidak melalui telepon.
Sementara itu, pihak BPBD juga direncanakan akan berkoordinasi dengan lintas instansi mulai dari instansi yang menangani sektor pertanian, kehutanan, hingga kesehatan guna menangani dampak lanjutan dari erupsi Gunung Marapi ini.
Hingga Rabu (6/12) pukul 21.00 WIB, tercatat total korban jiwa yang meninggal dunia mencapai 23 jiwa. Berikut daftar korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi: