Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang, tulis Deri, yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.
Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunungapi ke dalam laut.
Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
Pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang, Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Masyarakat di sekitar Gunung Ruang, diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ruang dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Ruang melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id.
Sebelumnya, petugas Julius Rampolii melaporkan, pada Sabtu pukul 00.00-06.00 Wita, hasil pengamatan, terjadi 17 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 7.5-10.5 mm, dan lama gempa 10.2-27.88 detik.