Darilaut – Sejak tahun 2016, setiap tanggal 2 April diperingati sebagai Hari Cek Fakta Internasional (International Fact-Checking Day).
Untuk memperingati Hari Cek Fakta Internasional, Darilaut.id mewawancari generasi muda mengenai hoaks dan dampaknya terhadap Masyarakat. Berikut ini gagasannya:
Rifki Ismail (21 Tahun) Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Negeri Gorontalo
“Hoaks merupakan suatu fenomena yang saat ini cukup memprihatinkan karena dampaknya dapat merugikan Masyarakat, terutama masyarakat awam. Dengan teknologi yang semakin berkembang saat ini, informasi hoaks bisa dengan mudah ditemukan di media sosial dan dapat dengan cepat menyebar mempengaruhi sebagian orang.”
Rifki dapat membedakan mana informasi hoaks dan mana informasi faktual. Akan tetapi, orang-orang di lingkungannya (seperti teman dan keluarga) sebagian masih sering termakan hoaks dan sering kali tidak mengecek informasi yang mereka terima.
Rifki mempunyai dua cara untuk membedakan mana informasi hoaks dan mana informasi yang benar. Cara pertama, akan mencerna dengan logika apakah isi dari informasi yang didapatkan masuk akal atau tidak. Jika terkesan tidak masuk akal, maka akan menyimpulkan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Cara kedua, dengan melakukan pengecekan sumber informasi di Google.