redaksi@darilaut.id
Minggu, 5 Februari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Hasil Autopsi, Paus Pembunuh Makan Hati Hiu Putih Besar

Hasil Autopsi, Paus Pembunuh Makan Hati Hiu Putih Besar

redaksi redaksi
17 September 2020
Kategori : Berita, Orca
Seekor hiu putih besar di lepas pantai di Gansbaai, Afrika Selatan, pada 2009. Seorang ilmuwan yang melakukan autopsi pada hiu putih yang dimangsa paus pembunuh telah menjelaskan hasil temuan mereka. FOTO: DAN KITWOOD/GETTY IMAGES VIA NEWSWEEK.COM

Seekor hiu putih besar di lepas pantai di Gansbaai, Afrika Selatan, pada 2009. Seorang ilmuwan yang melakukan autopsi pada hiu putih yang dimangsa paus pembunuh telah menjelaskan hasil temuan mereka. FOTO: DAN KITWOOD/GETTY IMAGES VIA NEWSWEEK.COM

Darilaut – Hasil pemeriksaan autupsi menunjukan paus pembunuh memangsa hiu putih besar untuk memakan hati, jantung dan testis. Hal ini terungkap dari hasil autopsi bangkai hiu putih (white shark) yang ditemukan di lepas pantai Gansbaai, Afrika Selatan.

Seperti dilansir Newsweek.com, Rabu (16/9), seorang ilmuwan yang membantu melakukan pemeriksaan bangkai 6 hiu putih yang terdampar di pantai Gansbaai, sekitar 2 jam dari Cape Town, menggambarkan bagaimana cara memangsa paus pembunuh dengan membongkar secara fisik, tepat dan halus pada tubuh hiu putih.

Menurut Ahli biologi kelautan Alison Towner, paus pembunuh yang juga dikenal sebagai orca, merobek sebagian besar kulit hiu putih tepat di bawah tenggorokan. Hal ini membuat rongga di mana hati — yang beratnya mencapai 180 pon — akan meluncur keluar.

Kepada saluran YouTube Shark Talk, yang dipandu oleh Gemma Care, baru-baru ini, Towner mengatakan kejadian ini mengejutkan dan tidak percaya dengan adanya temuan hiu putih dewasa lainnya di pantai dengan hati yang robek.

Hiu putih pertama yang diperiksa Towner dan rekannya masih memiliki hati, tetapi masih ada bekas luka seperti tercukur. “Itu adalah hari setelah dua paus pembunuh datang dan tidak ada seorang pun pada saat itu yang bersedia menelepon bahwa itu mungkin orca,” katanya.

Kejadian ini kemudian disampaikan kepada ahli hiu Malcolm Smale. Hasil konsultasi tentang kasus tersebut dengan kejadian berikutnya, ada keterkaitan dengan paus pembunuh, yang kemudian dikonfirmasi oleh ahli orca di Selandia Baru.

Towner mengatakan autopsi pada hiu putih besar bersama tim membutuhkan waktu berjam-jam. Pengukuran setiap bagian tubuh dilakukan secara cermat.

Kemudian tim tersebut akan mencari tahu apakah ada tanda-tanda lain seperti cedera karena kapal, tali pancing atau trauma yang dapat menjadi penyebab kematian.

“Ketika hewan itu terbaring di sana dengan 60 kilogram hati dicabut, itu cukup jelas,” ujarnya.

Terdapat sejumlah laporan tentang paus pembunuh yang menyerang hiu di lepas pantai Afrika Selatan pada 2017. Awalnya, para ilmuwan melaporkan penemuan hiu sevengill yang sudah mati dan terdampar tanpa hatri. Namun, spesies lain — termasuk hiu putih besar — juga menjadi sasaran.

Para peneliti akhirnya mengaitkan serangan tersebut dengan 2 paus pembunuh yang telah terlihat di daerah tersebut. Diperkirakan paus pembunuh mengeluarkan hati (liver) mereka karena ini adalah organ yang sangat bergizi.

“Cedera pada hiu putih besar ini identik dengan cedera di sevengills di false bay karena secara fisik hewan-hewan itu robek,” kata Towner.*

Sumber: Newsweek.com

Tags: Great White SharkHiu PutihKiller WhalePaus Pembunuh
Bagikan5Tweet3KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Planet Jupiter dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble, pada 27 Juni 2019. Pada hari Jumat, 3 Februari 2023, para ilmuwan mengatakan telah menemukan 12 bulan baru di sekitar raksasa gas tersebut, dengan jumlah total menjadi 92. FOTO: NASA, ESA, A. Simon/Goddard Space Flight Center, M.H. Wong/University of California, Berkeley via AP
Berita

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

5 Februari 2023
Kapal kargo Jepang, Seiryu, tenggelam di Laut Pedalaman Seto Jepang, Kamis (2/2). FOTO: NHK
Berita

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

5 Februari 2023
Kapal kargo MSC Faith kandas di dekat Pulau Batu Berhenti, Kota Batam, pada Selasa (31/1) malam. FOTO: HUBLA
Berita

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

5 Februari 2023
Next Post
Pendataan rumah yang rusak karena angin puting beliung di Deli Serdang, Sumatera Utara. FOTO: BPBD Kabupaten Deli Serdang/BNPB

Puting Beliung Merusak 56 Rumah di Deli Serdang

Ilustrasi tumbuhan mangrove. FOTO: DARILAUT.ID

Peringatan Hari Konservasi di Bontang Mangrove Park

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Hati-hati Makan Bersama

Target, 70 Persen Wilayah Papua Barat Kawasan Konservasi

NOAA Ocean Exploration Jelajahi Keanekaragaman Hayati di Habitat Laut Puerto Rico

Untuk Melihat Hilal Perlu Alat Bantu Optik

Mengenaskan, Paus Moncong Cuvier Mati dengan 40 Kilogram Plastik di Perut

Erupsi Semeru, BMKG Pasang Dashboard Cuaca

TERBARU

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

Bibit Siklon Tropis 95S dan 97S Mampu Tingkatkan Potensi Pertumbuhan Awan Hujan

Bibit Siklon Tropis 97S Berkembang di Selatan Bali, 95S di Selatan Jawa

Mata Ikan Tuna Mengandung Omega-3

TERPOPULER

  • Komet C/2022 E3 (ZTF) pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona, Amerika Serikat. Komet ini akan melintas dekat Bumi, termasuk Indonesia, awal Februari 2023. FOTO: CHRIS SCHUR

    Komet Hijau Menghampiri Bumi

    39 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 10
  • Penduduk Miskin Gorontalo Bertambah

    9 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 2
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    34 bagikan
    Bagikan 14 Tweet 8
  • Langka, Gerhana Matahari Hybrid Akan Terjadi di Indonesia

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    28 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    234 bagikan
    Bagikan 99 Tweet 56
  • Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    29 bagikan
    Bagikan 12 Tweet 7
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk