Darilaut – Hasil penelitian menunjukkan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum mampu menunjukkan peran yang signifikan dalam penanganan saat terjadi bencana tsunami di Selat Sunda pada 2018.
Berbeda dengan BPBD, sejumlah organisasi-organisasi relawan seperti Palang Merah Indonesia (PMI), BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan ACT (Aksi Cepat Tanggap) sangat berperan dalam upaya penanganan Tsunami Selat Sunda.
Selain lembaga-lembaga tersebut, hasil penelitian juga menunjukkan keberadaan Non Governmental Organization (NGO) luar negeri juga dinilai sebagai lembaga powerfull, interactive, dan intermediate actors pada aspek DWB (Digital Weberianism Bureaucracy) yang dijadikan tolak ukur dalam penelitian, yaitu sizing up objectivity, intelligent efficiency, dan remotely rational.
Hal ini disampaikan promovendus Nur Laila Meilani dalam sidang terbuka promosi doktor di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang diselenggarakan Universitas Indonesia (UI).
“Dalam konteks ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD (BPBD) sebagai lembaga kebencanaan tingkat daerah ternyata belum mampu menunjukkan peran dan aksi yang signifikan dalam upaya penanggulangan bencana dibandingkan lembaga-lembaga yang telah disebutkan tersebut,” ujar Nur Laila seperti dikutip dari Ui.ac.id, Kamis (5/8).
Komentar tentang post