Hasil Penelitian, 1930 – 2010 Stok Ikan di Lautan Menipis

Stok ikan

FOTO: SCIENCEALERT.COM

POPULASI ikan di lautan semakin menipis dan berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Jika tidak bertindak cepat, situasinya akan menjadi lebih buruk.

Hasil penelitian yang dipublikasi di Jurnal Science 1 Maret 2019, menemukan berkurangnya populasi ikan akan memberikan konsekuensi yang mengkhawatirkan bagi yang lebih tinggi dalam rantai makanan — termasuk manusia.

Dari data yang dikumpulkan sejak 1930 hingga 2010 menunjukkan bahwa stok ikan menurun rata-rata 4,1 persen selama periode waktu tersebut. Di beberapa daerah, termasuk Laut Cina Timur dan Laut Utara, penurunan mencapai 15-35 persen di lima ekoregion.

Persoalan lainnya adalah perubahan iklim dan penangkapan ikan yang berlebihan. Berkaitan dengan perubahan iklim sejumlah kecil populasi ikan meningkat. Hal ini karena sebelumnya air yang lebih dingin menjadi lebih layak huni bagi mereka.

Para peneliti mempelajari bagaimana pengaruh perubahan iklim dapat mengubah habitat ikan dan invertebrata laut.

Dengan menggunakan model populasi yang bergantung pada suhu untuk mengukur pengaruh pemanasan, para peneliti melihat produktivitas 235 populasi ikan dari 124 spesies di 38 kawasan ekoregion.

Beberapa populasi merespons positif secara signifikan (n = 9 populasi) dan yang lainnya merespons negatif secara signifikan (n = 19 populasi) terhadap pemanasan, dengan arah dan besarnya respons yang dijelaskan pada ekoregion, taksonomi, sejarah kehidupan dan eksploitasi.

Salah satu tim peneliti, Olaf Jensen dari Rutgers University di New Jersey mengatakan, banyak spesies yang mendapat manfaat dari pemanasan laut sejauh ini cenderung mulai menurun karena suhu terus meningkat. Populasi ikan hanya bisa mentolerir pemanasan pada suhu tertentu.

Air yang hangat tidak baik bagi pertumbuhan ikan. Selain mengandung lebih sedikit oksigen, air yang hangat dapat merusak fungsi tubuh.

Angka 4,1 persen yang diperoleh para ilmuwan merujuk secara khusus pada hasil maksimum yang berkelanjutan. Jumlah ikan ini yang bisa ditangkap tanpa mengurangi jumlah populasi dalam jangka panjang.

Dengan stok ikan yang memasok sejumlah besar protein hewani dalam makanan dunia, terutama di pesisir dan negara-negara berkembang, tren ini mengkhawatirkan. Begitu pula dengan 56 juta orang di seluruh dunia yang bekerja dalam industri perikanan atau mengandalkan kehidupan dari perikanan.

Ada beberapa kabar baik dari penelitian ini. Banyak ikan di seluruh dunia sudah mulai merespons pemanasan laut. Perikanan yang dikelola dengan baik memungkinkan populasi untuk beristirahat dan memulihkan jumlahnya.

Mengurangi penangkapan ikan berlebihan sangat penting untuk meminimalkan dampak potensial dari pemanasan lautan. Jika ini tidak dilakukan, situasinya akan semakin memburuk, dengan kenaikan suhu air diperkirakan akan terus berlanjut.

Para peneliti merekomendasikan agar pengelola perikanan dapat menghilangkan penangkapan ikan yang berlebihan. Kemudian membangun kembali perikanan dan memperhitungkan perubahan iklim dalam keputusan manajemen perikanan.*

Sumber: Sciencealert.com

Exit mobile version