Darilaut – Ketika Jerman melakukan Ekspedisi Laut Dalam pada 1898-1899, salah satu spesimen yang berhasil diperoleh adalah spons kaca.
Berdasarkan hasil penelitian, bunga karang kaca ini dapat hidup 11 ribu tahun.
Spesimen yang diperoleh melalui ekspedisi Valdivia tersebut kemudian diidentifikasi tahun 1904. Ukurannya 45 cm.
Hewan itu terdiri dari basal spikula raksasa. Spesies dengan nama ilmiah Monorhaphis chuni ini pertama kali dideskripsikan oleh Franz Eilhard Schulze dari Institut Zoologi University of Rostock.
Filum Porifera (spons) dibagi menjadi tiga kelas, yaitu, Hexactinellida, Demospongiae dan Calcarea. Dua taksa pertama terdiri dari individu dengan kerangka silika yang terdiri dari spikula, dan anggota takson yang berkapur (kalsium karbonat) dalam elemen rangka.
Menurut Müller, dkk (2007) dalam jurnal Cell and Tissue Research, spons Monorhaphis chuni (Hexactinellida) mengandung silika yang mensintesis struktur biosilika terbesar di bumi.
Pemindaian mikroskop elektron menunjukkan bahwa spikula ini terdiri dari konsentris lamela (lapisan tipis). Terdapat 400 dan 600 lapisan tipis yang telah dihitung dalam satu spikula basal raksasa. Sebuah kanal aksial dengan diameter 2 m terletak di tengah spikula.
Spikula –yang berbentuk seperti jarum atau duri dan mengandung kalsium atau silikon — menampung filamen dan dikelilingi oleh silinder aksial homogen yang padat elektron silika.
Komentar tentang post