Darilaut – Hasil pengamatan hilal di Provinsi Gorontalo tidak terlihat karena terhalang awan tebal.
Pemantauan dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gorontalo dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo berlokasi di pantai Botubarani, Kabupaten Bone Bolango.
“Tidak memungkinkan untuk bisa melihat secara langsung rukyatul hilal pada hari ini,” kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, H.M. Muflih B. Fattah, Minggu (10/3) sore.
Kepala BMKG Gorontalo, Andri, mengatakan pengamatan hilal hari ini tidak terlihat karena tertutup oleh awan tebal.
”Pengamatannya cuma 2 menit lewat 10 detik,” ujarnya. Adapun untuk hisab pada Minggu sore, ketinggian hilalnya 0,1 derajat.
Setelah melakukan rukyatul hilal (pemantauan bulan sabit muda) di pantai Botubarani, tim Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo mengikuti rapat adat Tenggeyamo bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo dalam rapat Tenggeyamo melaporkan hasil hilal tidak terlihat karena diselimuti awan tebal.
Prosesi “Tenggeyamo” dalam bahasa Gorontalo berarti “menunggu pengumuman bersama”. Dalam prosesi ini Pemerintah Provinsi mengundang sejulah tokoh dan pemuka adat.
Tradisi Tenggeyamo masih dipertahankan dan terus dilakukan di Gorontalo. Dalam Tenggeyamo, terkandung nilai-nilai etika, juga kebersamaan, dan kesepakatan bersama.