“Ikan nike yang kita tangkap di laut ini adalah ikan-ikan yang akan kembali ke sungai. Hasil penelitian kami menunjukan bahwa induk ikan nike ada di sungai. Untuk pengelolaan ekologi akan melibatkan beberapa wilayah administrasi,” kata Femy.
Femy mengatakan untuk keberlanjutan pemanfaatan ikan nike di Gorontalo, harus dilakukan perbaikan-perbaikan dalam sistem pengelolaan.
Hasil penelitian ini diperoleh dari wawancara sekitar 109 orang nelayan penangkap nike yang tersebar di lima lokasi penangkapan yaitu Paguyaman, Tombulilato, Taludaa, Bilungala, dan Kota Gorontalo.

Ikan Nike atau Gobi Amphidromus adalah jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Provinsi Gorontalo.
Kehidupan ikan nike mirip dengan ikan sidat. Keduanya bergantung atau menjalani masa hidup di sungai (juga danau) dan laut.
Perbedaannya, ikan sidat memijah di laut. Telur yang berubah menjadi larva dan juvenil akan menuju sungai atau tempat induk sidat ini berada. Di saat mencapai usia dewasa ikan sidat akan ke laut untuk bertelur.
Ikan nike tetap bertelur di sungai. Telur ini kemudian hanyut dan menetas di laut. Setelah menetas menjadi larva, postlarva dan juvenil.
Selanjutnya ikan nike ini akan mengarah ke sungai.
Menurut Femy, kemunculan ikan nike di teluk Gorontalo biasanya pada saat terjadi tipe pasang surut campuran condong ke semi-diurnal.
Komentar tentang post