Darilaut – Dua ilmuwan Massachusetts Institute of Technology (MIT) belum lama ini berhasil membuat atlas paling rinci di wilayah samudera Pasifik. Atlas resolusi tinggi tersebut dijelaskan di jurnal Global Biogeochemical Cycles.
Ketika memikirkan Samudera Pasifik tropis, Anda mungkin membayangkan ikan berwarna-warni yang merayap di antara puncak karang, atau penyu besar yang berenang di bawah sinar matahari.
Tapi di Samudera Pasifik ada dua zona misterius di mana kehidupan tidak bisa bertahan. Hal ini karena ada dua zona kekurangan oksigen (ODZ) terbesar di dunia. Berarti ini adalah zona larangan untuk sebagian besar organisme aerobik (yang bergantung pada oksigen).
Tim mengungkap fakta baru terpenting tentang proses zona tersebut. Mengutip EcoWatch, Andrew Babbin salah satu pengembang atlas mengatakan kami mempelajari seberapa besar kedua zona di Pasifik ini, mengurangi ketidakpastian dalam pengukuran, tingkat horizontal, seberapa banyak dan di mana zona ini berventilasi oleh air beroksigen, dan banyak lagi.
Ilmuwan tersebut mampu memvisualisasikan dalam resolusi tinggi zona oksigen rendah dan ini merupakan langkah pertama yang diperlukan untuk sepenuhnya memahami proses dan fenomena yang mengarah pada kemunculannya.
Zona kekurangan oksigen juga dapat disebut sebagai zona hipoksia atau zona mati, seperti yang dijelaskan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Komentar tentang post