redaksi@darilaut.id
Senin, 30 Januari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Implementasi Kebijakan Kelautan Indonesia Masih Lemah

Implementasi Kebijakan Kelautan Indonesia Masih Lemah

redaksi redaksi
20 Juni 2018
Kategori : Berita
Sejak 2013 hingga sekarang ini, jumlah nelayan di Indonesia terus menurun. FOTO: DARILAUT.ID

Sejak 2013 hingga sekarang ini, jumlah nelayan di Indonesia terus menurun. FOTO: DARILAUT.ID

Memasuki tahun terakhir pemerintahan Jokowi-JK, pelaksanaan pembangunan kelautan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 16/2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI) dirasakan masih sangat lemah. Perpres yang diharapkan menjadi panduan umum kementerian dan lembaga dalam merumuskan program kelautan belum sepenuhnya diacu. Akibatnya adalah kesenjangan dan konflik pembangunan antar sektor masih sulit diatasi, alokasi dan kerangka pendanaan yang tidak sinkron dengan kerangka program kelautan serta keterlambatan eksekusi program prioritas sebagaimana diamanahkan oleh Perpres.

Peneliti Destructive Fishing Watch (DFW)-Indonesia, Widya Savitri mengatakan bahwa lemahnya implementasi Perpres KKI karena koordinasi antar sektor dilingkup Kementerian Kemaritiman yang tidak berjalan dengan baik. “Dalam berbagai kesempatan terdapat perbedaan pendapat antara Menko Maritim dan Menteri Kelautan dalam hal garam, industrialisasi perikanan dan penegakan hukum bagi kapal pencuri ikan” kata Widya.

Hal ini menunjukan bahwa kementerian dalam lingkup koordinasi kementerian kemaritiman memiliki tafsir yang berbeda tentang pelaksanaan Perpres KKI.

Selain itu, hambatan regulasi mengakibatkan tumpang tindih kewenangan pengelolaan sumberdaya laut oleh berbagai instansi pemerintah belum dapat diselesaikan hingga saat ini. “PP tentang Tata Ruang Laut Nasional dan PP tentang Izin Lokasi dan Izin Pengelolaan Pesisir belum definitive ditetapkan oleh pemerintah” kata Widya.

Hal ini menyebabkan ketidakpastian aturan investasi di pesisir serta kesemrawutan pemanfatan badan dan dasar laut oleh aktivitas pembangunan. Padahal upaya menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim dunia membutuhkan pijakan regulasi pembangunan yang kuat terutama untuk menjaga sumberdaya di pesisir dan laut lepas.

Sementara itu, Koordinator Nasional DFW-Indonesia mengatakan bahwa memasuki tahun 2019, pelaksanaan Perpres KKI akan semakin berat sebab fokus pemerintah lebih pada penanangan masalah sosial dan stabilitas politik. Rencana Kerja Pemerintah 2019 jauh meninggalkan napas Perpres KKI yang dapat dilihat dari rancangan program pemerintah dan rencana alokasi angggaran pada sektor kelautan. “Tidak ada konektivitas antara Perpres 16/2017 tentang KKI dan semangat penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2019 sehingga kesenjangan program dan pendanaan pembangunan kelautan masih saja terjadi” kata Abdi.

Salah satu isu fundamental yang dihadapi bangsa ini adalah menurunnya jumlah nelayan dari 1,6 juta orang pada tahun 2003 menjadi tinggal 800 ribu jiwa pada tahun 2013. Pemerintah belum mempunyai skenario untuk menjaga agar profesi nelayan tidak terus berkurang. Hal ini penting mengingat potensi sumberdaya ikan yang terindikasi meningkat memerlukan sumberdaya manusia nelayan yang terampil.

Dalam sisa waktu yang tersedia, pemerintah perlu mengevaluasi pelaksanaan Perpres KKI dan menyiapkan skenario lanjutan untuk kerangka waktu 2020-2024 agar Kebijakan Kelautan Indonesia dalam fase kedua tersebut bisa lebih fokus dengan dukungan kapasitas eksekusi program yang lebih baik.

Tags: DFWNelayanPoros Maritim
Bagikan8Tweet4KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Peredaran satwa liar jenis burung digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada Sabtu 28 Januari 2023. FOTO: BB KSDA JAWA TIMUR/KSDAE
Berita

Peredaran Seribu Burung Ilegal Digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak

30 Januari 2023
Paus Bryde jenis Balaenoptera edeni, ditemukan mati terdampar pada Kamis 19 Januari 2023 di Pantai Munggu, Krobokan, Badung, Bali. FOTO: BPSPL DENPASAR/KKP
Berita

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

30 Januari 2023
Ilustrasi bibit siklon tropis. GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

29 Januari 2023
Next Post
Hasil panen rumput laut di Maluku. FOTO: DFW-INDONESIA

Pemerintah Kurang Aktif Membangun Ekonomi Desa Pesisir  

Pengeringan hasil panen rumput laut di Maluku. FOTO: DFW-INDONESIA

Dibangun Tahun 2010, Pabrik Rumput Laut di Maluku Belum Beroperasi

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Prestasi Mengagumkan John Ario Katili di Pulau Una-una

Petambak Diminta Tak Gunakan Zat Berbahaya

Nonton Gerhana Matahari di Berbagai Wilayah

Keberangkatan Kedua, KM Dobonsolo Bawa Ribuan Penumpang Mudik Gratis

Nelayan Tenggelam di Perairan Kuta

Rentetan Gempa Mamberamo Raya Karena Sesar Aktif di Darat

TERBARU

Peredaran Seribu Burung Ilegal Digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

Tahun 2023 Kemenhub Layani 177 Trayek Angkutan Laut

Pemberitaan Berperspektif Keberagaman Perlu Diperkuat

TERPOPULER

  • Ikan karang Amphiprion ocellaris, Sulawesi, Indonesia (Randall, 1998) dan Amphiprion percula, Papua New Guinea (Allen & Erdmann, 2012) contoh yang mendukung spesiasi alopatrik.

    Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    27 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    231 bagikan
    Bagikan 98 Tweet 56
  • Biogeografi Ikan di Kawasan Segitiga Terumbu Karang

    6 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 2
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    31 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 8
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    25 bagikan
    Bagikan 10 Tweet 6
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    416 bagikan
    Bagikan 174 Tweet 101
  • Tantangan Teknologi Penangkapan Ikan yang Efektif dan Ramah Lingkungan

    16 bagikan
    Bagikan 15 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk