Darilaut – Indonesia hingga kini belum banyak memonitor sumber daya laut yang dimiliki secara sistematis dan berkelanjutan. Begitu pula dengan keberadaan data pemantauan kelautan masih sangat minim.
“Untuk mendukung hal tersebut salah satu metodenya adalah dengan memperkuat pengetahuan melalui riset dan inovasi, manajemen, eksplorasi dan disertai visi jauh ke depan,” ujar Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Amarulla Octavian.
Perlu untuk terus dilakukan koordinasi kerja sama riset dan inovasi skala regional dan internasional, kata Amarulla, dalam webinar Establishing Ocean Observing System and Operational Oceanography, pada Senin (18/12).
Ocean Science Decade 2021-2030 menjelaskan bahwa sistem pemantauan laut menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Terutama dalam menghadapi isu-isu kelautan terkini seperti polusi, ekosistem, iklim, hingga kebencanaan.
Menurut Amarulla, BRIN sepakat sistem pemantauan laut yang menjadi salah satu kunci penting terutama dalam pemantauan laut baik secara nasional, regional, maupun internasional.
Sistem pemantauan yang mumpuni diperlukan terutama untuk mendukung di antaranya validasi parameter-parameter ramalan cuaca, pengurangan resiko bencana hidrometeorologi, hingga pemantauan slow-on-set disaster seperti kenaikan permukaan laut dan global warming.