Darilaut – Posisi Indonesia dikepung 3 lempeng tektonik, yaitu Indo-Australian, Eurasia dan Lempeng Pasifik.
Indonesia juga berada di Pasific Ring of Fire atau jalur rangkaian gunung api paling aktif di dunia yang membentang sepanjang lempeng pasifik. Kondisi ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan bencana.
Dengan kondisi tersebut, menurut Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tri Nuke Pudjiastuti, LIPI berkomitmen kuat untuk berkontribusi dalam upaya pengurangan risiko bencana melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui disiplin ilmu eksakta maupun sosial.
Saat acara virtual Talk to Scientist Kajian Multidisiplin Peningkatan Pengurangan Risiko Bencana, Kamis (22/10), Nuke mengatakan, dalam perspektif ilmu sosial, penanganan bencana tidak dapat dilepaskan dari keterlibatan masyarakat.
Nuke membawakan topik “Betapa ilmu pengetahuan harus menjadi dasar pembuatan kebijakan.”
“Pengetahuan masyarakat lokal dapat menjadi modal penting dalam penguranagan risiko bencana dan pemulihan pasca bencana. Namun, pengetahuan masyarakat ini belum terintegrasi secara komprehensif,” ujar Nuke seperti dikutip dari Lipi.go.id.
Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Ocky Karna Radjasa mengatakan, penanganan dan pengurangan risiko bencana erat kaitannya dengan bagaimana meningkatkan kapasitas.
Komentar tentang post