Darilaut – Telah banyak teknologi yang mendukung sistem peringatan dini tsunami di Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System). Salah satunya adalah sistem deteksi dengan berbasiskan Kabel Fiber Optik sebagai teknologi terkini pendeteksi tsunami.
Pusat Riset Elektronika – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan sebuah riset yang dinamakan Ina-CBT (Indonesia Cable-Based Tsunameter) atau teknologi deteksi tsunami berbasiskan sensor di dasar laut dalam. Sensor ini terhubung dengan landing-station di pantai melalui kabel fiber-optik.
Michael Andreas Purwoadi, peneliti ahli utama dari riset ini menjelaskan bahwa Ina-CBT ini sebagai pendeteksi tsunami dengan mengukur tekanan air yang lewat di atasnya.
Pendeteksi gelombang tsunami dengan menggunakan kabel fiber optik bawah laut merupakan sebuah penyempurnaan dari teknologi pendeteksi tsunami sebelumnya yaitu pendeteksi dengan menggunakan teknologi buoy.
Kabel fiber optik yang dipasang, memungkinkan peletakan sensor hingga jarak sampai puluhan kilometer bahkan ratusan kilometer dari pantai. Melalui kabel tersebut, tidak hanya mengirimkan data hasil deteksi tetapi juga mengirimkan energi listrik yang dibutuhkan untuk beroperasinya sensor tersebut.
Sistem seperti ini bisa mempunyai lifetime sangat lama karena tidak lagi tergantung pada baterai yang biasanya diletakkan di sensor di dasar laut. Karena menggunakan transmisi optik, data yang dikirimkan bisa lebih banyak dan cepat.
Komentar tentang post