“Perbedaannya dengan teknologi buoy adalah hanya mengganti buoy yang ada di permukaan laut itu dengan stasiun yang ada di daratan/ pantai dan menggunakan kabel serta tidak menggunakan akustik untuk mengirimkan data dari dasar laut,” kata Purwoadi.
Pada tahun 2021, BRIN telah membangun di dua tempat yaitu Nusa Tenggara Timur tepatnya di Labuan Bajo dan Rokatenda.
Tahun-tahun mendatang akan melakukan penyempurnaan di bagian Barat Sumatera dan di dekat Gunung Anak Krakatau.
Kemudian rencananya akan membangun juga di daerah Timur yaitu di Banda Naira, Manado dan di Selat Makassar.
Ina-CBT yang dibangun di Labuan Bajo panjangnya adalah 54,5 kilometer dengan dua Ocean Bottom Unit (OBU). Masing-masing OBU mempunyai berbagai sensor yaitu sensor tekanan air laut, sensor temperatur dan sensor accelerometer untuk mengukur gempa yang kemungkinan terjadi mengakibatkan tsunami.
Negara Indonesia mempunyai posisi geografis di dalam Ring of Fire, banyak sesar dan juga diapit 3 lempeng bumi yaitu Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, serta lempeng Pasifik.
Hal ini menyebabkan Indonesia sangat rawan dilanda peristiwa gempa bumi baik vulkanik maupun tektonik. Efek dari goncangan gempa berpotensi menimbulkan bencana tsunami yang selalu menelan ratusan korban jiwa sering kali berasal dari gempa bumi tektonik bawah laut, maupun tanah longsor bawah laut.





Komentar tentang post