Darilaut – Pelaku usaha ikan hias Indonesia mengikuti pameran Interzoo 2022. Event pameran ikan hias berskala internasional ini digelar di Nuremberg, Jerman, pada Selasa (24/5) hingga Jumat (27/5).
Pameran diikuti sekitar 1.300 peserta dari 60 negara dengan target pengunjung dari 110 negara.
Dalam ajang dua tahunan ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memboyong tiga pelaku usaha ikan hias tanah air, yakni CV Jojo Arwana Farm, CV Fantasy Aquarium dan Minaqu.
Ikan hias yang dipamerkan ikan air tawar, air laut dan tanaman hias air. Peserta menempati Paviliun Indonesia di lahan seluas 38 m2 yang terletak di hall 4 booth #4-514a.
Di samping itu juga terdapat 3 pelaku usaha ikan hias yang ikut secara mandiri yaitu Aquazone Indonesia, WBC Aquarium Indonesia dan Bellenz Fish Farm.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, Kamis (26/5) mengatakan pameran ini menjadi momentum bagi kita untuk mempromosikan ikan hias Indonesia ke pasar dunia.
Melalui kegiatan ini, pelaku usaha ikan hias dan tanaman hias air Indonesia bisa mendapatkan calon buyers dan investor potensial.
“Kami harapkan kesempatan ini menjadi ruang berbagi informasi bisnis, menjalin relasi dan kontak dagang, dan berdiskusi dengan industri/ asosiasi ikan hias skala internasional,” katanya.
Menurut Artati bisnis ikan hias telah teruji sebagai peluang usaha yang menjanjikan di masa pandemi Covid-19. Berdasarkan data BPS yang diolah Ditjen PDSPKP, nilai ekspor ikan hias Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada periode tahun 2017–2021.
Dari yang semula USD27,6 juta pada tahun 2017 menjadi USD34,5 juta pada tahun 2021. Ekspor ikan hias pada tahun 2021 didominasi oleh ikan hias air tawar sebesar 80,63% atau senilai USD27,8 juta dan sisanya ikan hias air laut senilai USD19,37 juta.
Adapun jenis ikan hias yang paling diminati adalah arwana (super red dan jardini), cupang, botia, koi, maskoki, oscar dan lain-lain.
“Pertumbuhan rata-rata sebesar 6,11% dan nilai ekspor ikan hias di Triwulan I 2022 senilai USD8,97 juta,” kata Artati.
Adapun ekspor ikan hias Indonesia ke Jerman pada tahun 2021 mengalami peningkatan 18,5% dari periode tahun sebelumnya.
Pada Triwulan I 2022, nilai ekspor ikan hias Indonesia ke Jerman sebesar USD437 ribu, meningkat 34,9% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kepala Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Frankfurt, Acep Somantri berharap partisipasi Indonesia pada pameran Interzoo dapat meningkatkan ekspor ikan hias dan tanaman hias air ke Eropa, khususnya ke Jerman.
Hal ini mengingat potensi ikan hias Indonesia yang sangat besar dan prospek pasar di Eropa khususnya Jerman juga sangat besar.
Komentar tentang post