Jakarta – Indonesia bersama UN Environment kembali memperkuat inisiatif kerja nyata atasi polusi laut di Asia Pasifik. Melalui Coordinating Body on the Seas of East Asia (COBSEA), sejumlah pakar lingkungan hidup meliputi pemerintah, praktisi/dunia usaha hingga perguruan tinggi dari 9 negara berkumpul di Bali pada 17-18 Juni 2019.
Pertemuan tersebut untuk membahas permasalahan sampah laut dan menyusun solusi berkelanjutan secara bersama yang akan disampaikan pada The 24th Intergovernmental Meeting of the COBSEA pada 19 – 20 Juni 2019.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), M R Karliansyah mengatakan, secara global, dunia dihadapkan pada tantangan baru dalam masalah lingkungan laut, seperti polusi plastik dan mikro plastik. Sampah laut adalah masalah global yang mempengaruhi semua lautan di dunia.
“Ini menimbulkan masalah lingkungan, ekonomi, kesehatan, masalah estetika dan budaya. Tidak hanya itu, sampah laut juga menimbulkan biaya sosial ekonomi serta mengancam kesehatan dan keselamatan manusia serta dampaknya terhadap organisme laut,” kata Karliansyah.
Menurut Karliansyah, sampah laut adalah masalah yang kompleks dan multi-dimensi. Meskipun telah ada upaya yang dilakukan secara internasional, regional dan nasional, masih terindikasi bahwa masalah sampah laut terus memburuk. Hampir semua negara mengalami masalah yang sama dan tidak hanya dialami oleh Indonesia.
Komentar tentang post