Menurut psikolog dari KlikDokter, Ikhsan Bella Persada, M Psi, stigma ini muncul karena rasa khawatir berlebih. Jadi bisa disimpulkan bahwa stigma adalah hasil atau produk dari pikiran tidak logis akibat seseorang yang sedang takut.
“Mereka takut dapat stigma sosial dari orang sekitar. Karena misalnya ada orang sekitarnya tahu, tidak usah sampai positif corona, baru gejalanya saja seperti batuk dan pilek, itu sudah bisa bikin orang takut dan tidak mau dekat dengan orang tersebut,” ujar Ikhsan.
Karena itu, kata Ikhsan, daripada dikucilkan oleh pergaulan sosial lebih baik menutupi hal tersebut. Hal ini untuk memenuhi rasa aman dan nyaman dari orang tersebut.
Menurut psikolog muda tersebut, jika sampai ada kasus dikucilkan itu, rasa tidak nyaman akan timbul dari setiap orang yang diperlakukan seperti itu. Sehingga supaya aman, mereka menutupinya.*
Sumber: Klikdokter.com
Komentar tentang post