Darilaut – Sejumlah peneliti yang berafiliasi dengan beberapa institusi di Brasil telah menemukan bukti virus SARS-CoV-2 menginfeksi sel astrosit (sel berbentuk bintang) pada otak manusia.
Studi ini telah diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, Pnas.org, 11 Agustus 2022. Tim peneliti menuliskan hasil studi tersebut dalam makalah dengan judul “Morphological, cellular, and molecular basis of brain infection in COVID-19 patients.”
Studi menjelaskan tentang otak orang yang telah meninggal karena Covid-19.
Gejala neurologis adalah salah satu komplikasi ekstrapulmoner Covid-19 yang paling umum. Hal ini mempengaruhi lebih dari 30% pasien.
Melalui studi ini, tim peneliti memberikan bukti bahwa sindrom pernafasan akut parah coronavirus 2 (SARS-CoV-2) ditemukan di otak manusia. Virus menginfeksi astrosit dan pada tingkat lebih rendah, neuron.
Para ilmuwan menunjukkan bahwa astrosit rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 melalui mekanisme nonkanonik yang melibatkan interaksi spike-NRP1 dan merespons infeksi dengan merombak metabolisme energi, yang pada gilirannya, mengubah tingkat metabolit yang digunakan untuk bahan bakar neuron dan mendukung neurotransmitter.
Perubahan fenotipe sekretorik dari astrosit yang terinfeksi kemudian merusak viabilitas neuron. Fitur-fitur ini dapat menjelaskan kerusakan dan perubahan struktural yang diamati pada otak pasien Covid-19.
Komentar tentang post