Spesies Hemiscyllium strahanii sebesar 180 individu/ kilometer persegi dengan estimasi populasi sekitar 130.000 individu.
“Spesies Hemiscyllium trispeculare sebesar 180 individu/kilometer persegi dengan estimasi populasi sekitar 130.000 individu,” kata Fahmi dalam kegiatan Temu Pakar untuk Usulan Inisiatif Perlindungan Hiu Berjalan (Hemiscyllium spp.).
Kegiatan ini digelar Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL), Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sejumlah ahli memberikan rekomendasi untuk mencegah ikan hiu berjalan (walking sharks) punah di alam.
Kegiatan temu pakar bertujuan untuk menjaring masukan dan merupakan bagian dari tahapan penetapan status perlindungan hiu berjalan.
Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah ahli yang berasal dari BRIN, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Universitas Halmahera, Universitas Khairun, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pulau Morotai, Yayasan Konservasi Cakrawala Indonesia, Elasmobranch Project Indonesia dan mitra konservasi.
Senior Ocean Program Lead Yayasan Konservasi Cakrawala Indonesia (YKCI), Victor Nikijuluw, mengatakan keterbatasan penelitian dan kajian tentang hiu berjalan di Indonesia merupakan salah satu hambatan dalam penetapan status pelindungan hiu berjalan ini.
Komentar tentang post