Jakarta – Pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah strategis untuk meninjau ulang kenaikan tarif angkutan udara, yang dampaknya telah dirasakan pelaku bisnis disektor kelautan.
Mereka yang terdampak adalah usaha bisnis hasil laut dan wisata bahari. Dampak kenaikan biaya kargo udara menyebabkan pengiriman hasil laut dari Indoensia Timur mengalami hambatan dan penurunan volume.
Hal ini akan mengganggu rantai produksi dan pemsaran sebab hasil laut yang di transportasikan lewat udara terdiri dari berbagai macam produk seperti benih, ikan segar maupun olahan. Sementara itu, sektor parwisata bahari terancam mengalami penurunan wisatawan karena mahalnya biaya tiket pesawat.
Ketua Harian Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO), Moh Abdi Suhufan mengatakan, biaya logistik udara saat ini mengalami kenaikan antara 100-300 persen membuat pelaku usaha hasil laut di Indonesia Timur kesulitan mengirim barang.
“Pengiriman benih ikan dari Sulawesi Selatan yang dikirim ke daerah lain yang biasanya menggunakan pesawat kini beralih ke jalur darat, dengan risiko kematian lebih besar karena waktu,” kata Abdi.
Kenaikan juga dirasakan dalam pengiriman hasil laut via udara dari Papua ke Jakarta dan Singapura. “Kenaikan tarif ini menyebabkan pembatalan pengiriman oleh beberapa pelaku usaha hasil laut,” kata Abdi.
Komentar tentang post