Manado – Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) Sulawesi Utara dan Ikatan Sarjana Kelautan Unsrat (ISKU) menyiapkan seminar mitigasi dan penanganan bencana. Kegiatan ini dibahas secara bersama-sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Utara.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah ISKINDO Sulawesi Utara Franky Manumpil mengatakan, mitigasi bencana penting bagi negara kepulauan Indonesia dan khususnya di Sulawesi Utara yang memiliki pantai terpanjang dan pulau-pulau kecil.
“Kegiatan diseminasi dan edukasi mitigasi juga perlu dilakukan bagi masyarakat dan para pelajar,” ujar Franky yang juga Kepala Biro Perekonomian dan Sumberdaya Alam Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Menurut Franky, kegiatan diseminasi dan edukasi mitigasi tsunami dapat dilakukan di kapal Pinisi. Edukasi mitigasi tsunami bagi pelajar ini dapat dilakukan saat ekspedisi bakti nusa dengan kapal pinisi berlabuh di Bitung atau Manado.
Hadir dalam persiapan kegiatan mitigasi bencana yang berlangsung Sabtu (13/10) antara lain, Sekretaris ISKINDO Sulawesi Utara Verdinand Gedoan, ketua ISKU Roger Lantang, Sekretaris PMI Sulawesi Utara Mercy Rampengan, Danny Repi dari BPBD Sulawesi Utara, Kepala Pelabuhan Tumumpa Manado Audy Dien, dosen Politeknik Negeri Manado Dannie Oroh dan Direktur MTB Joyke Kumaat.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan pertemuan antara tiga lempeng dunia. Ketiga lempeng ini, masing-masing Lempeng Hindia – Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Interaksi pergerakan lempeng menyebabkan Indonesia memiliki sejumlah gunungapi aktif, zona penunjaman dan sesar aktif. Karena itu, wilayah Indonesia berpotensi terjadi bencana geologi, yakni letusan gunungapi, gerakan tanah, gempa bumi dan tsunami.
Indonesia bagian timur sebagai zona interaksi antara Lempeng Eurasia, Hindia-Australia dan Pasifik. Kawasan ini tersusun dari lempeng-lempeng mikro yang sifatnya lemah terhadap akumulasi energi dan mudah melepaskan energi dalam wujud gempa bumi.
Interaksi ketiga lempeng makro dan lempeng-lempeng mikro tersebut menghasilkan pola tektonik rumit yang menyebar dari Pulau Sulawesi, Maluku sampai Papua. Termasuk sebaran patahan-patahan aktif di wilayah tersebut.
Di Sulawesi Utara, gempa bumi dari penunjaman sublempeng Sulawesi Utara terletak di sebelah utara Pulau Sulawesi, lempeng Punggungan Mayu dan lempeng Sangihe yang terletak di sebelah timur Sulawesi Utara. Sumber gempa di laut ini dapat menjadi sumber tsunami.
Sulawesi Utara juga terdapat sejumlah gunung api aktif tipe A. Seperti gunung api Lokon, Tangkoko, Ambang, Soputan, Mahawu, Awu, Karangetang dan Ruang.*
Komentar tentang post