Jambore Pramuka kali ini sempat menimbulkan ketidaknyaman peserta karena gelombang panas dan Topan Khanun.
Acara selama 12 hari itu secara resmi berakhir pada Sabtu (12/8).
Konser K-pop awalnya dijadwalkan berlangsung di perkemahan di Saemangeum – daerah tanah pasang surut yang direklamasi di Buan, Provinsi Jeolla Utara – Minggu lalu tetapi ditunda karena kekhawatiran dengan suhu panas.
Stadion Piala Dunia Seoul memiliki kapasitas lebih dari 66.000 kursi dan merupakan tempat utama untuk pertandingan olahraga dan konser musik.
Polisi akan mengatur arus lalu lintas di sekitar stadion pada sore hari karena lebih dari 1.000 bus yang membawa peserta jambore akan berduyun-duyun ke tempat pertunjukan.
Sekitar 40.000 Pramuka muda dan sukarelawan dewasa dari 156 negara telah tinggal di seluruh negeri setelah mereka meninggalkan perkemahan di Saemangeum yang dilanda cuaca buruk.
Kerusakan Akibat Banjir
Secara nasional, Korea Selatan menderita total 361 kasus kerusakan fasilitas dan banjir akibat Topan Khanun, kata pihak berwenang.
Topan itu menyebabkan banjir, kerusakan fasilitas, tanah longsor, gangguan transportasi dan penutupan sekolah tetapi tidak ada korban yang dilaporkan, kata Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan (CDSCH).
Sebanyak 361 kasus kerusakan topan yang dilaporkan ke CDSCH pada pukul 06.00 dibagi menjadi 184 di fasilitas umum dan 177 di fasilitas swasta, katanya, menambahkan sebagian besar kerusakan terkonsentrasi di wilayah tenggara, dekat dengan titik pendaratan topan. dan wilayah pesisir timur.
Komentar tentang post