Darilaut – Untuk mengamati anoa, kemungkinan perjumpaan di sumber air atau tempat berkubang. Di lokasi ini, jejak kaki anoa biasanya banyak dijumpai.
Apabila ingin mengukur jejak kaki anoa sebaiknya jejak kaki depan yang diukur karena biasanya tercetak lebih jelas di tanah.
Bagi yang ingin mengidentifikasi anoa tanpa perjumpaan langsung dapat melalui kotoran/ feses. Feses anoa mudah dikenali karena bentuknya bersatu menumpuk seperti feses kerbau atau sapi.
Cukup sulit dibedakan antara feses anoa dataran rendah dan anoa gunung.
Setelah ±6 jam, biasanya feses anoa dikerumuni serangga pemakan atau pengurai kotoran (dung beettle).
Kotoran anoa betina biasanya lebih basah daripada kotoran anoa jantan karena bercampur atau terkena urine. Letak anus dan lubang keluar urine pada anoa betina berdekatan, maka kotoran anoa betina sering bercampur urine karena biasanya setelah mengeluarkan feses dibarengi dengan mengeluarkan urine.
Kotoran anoa yang masih baru terlihat basah/ lembap dan lembek, sedangkan kotoran yang sudah lama akan terlihat kering dan keras.
Anoa memiliki indera penciuman sangat peka. Hewan ini selalu menghindar dari kontak langsung dengan manusia atau dari lingkungan manusia.
Peneliti dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB Univeristy, Dr Abdul Haris Mustari (2020) menjelaskan seseorang yang ingin mengamati anoa di habitat aslinya hendaknya tidak menggunakan wangi-wangian, tidak merokok, dan aroma lain yang akan mengganggu anoa.
Pengamatan dapat dilakukan dengan menempatkan diri di bawah angin dari posisi yang diperkirakan terdapat anoa.
Anoa hidup soliter dengan jumlah anggota kelompok 1–3 ekor. Apabila dijumpai lebih dari 3 individu anoa dalam satu kelompok (biasanya di sekitar tempat mandi/berkubang/berendam), maka itu bukan kelompok tetap.
Setelah itu, anoa akan terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil ketika kembali ke hutan mencari makan.
Mustari mengatakan anoa dapat diamati pada waktu siang atau malam karena satwa ini aktif mencari makan pada siang dan malam hari.
Pengamat harus berhati-hati saat anoa terluka, beranak atau pada musim kawin karena satwa sangat agresif pada kondisi tersebut.
Pengamat dapat menunggu pada sumber air atau tempat berkubang yang sering dikunjungi anoa untuk memperbesar kemungkinan pertemuan dengan anoa karena anoa sering mengunjungi sumber air untuk minum, mandi atau berkubang saat terik matahari sekitar pukul 11.00–14.00.
Pada daerah di mana frekuensi aktivitas manusia tinggi, anoa lebih sering aktif pada malam hari, kata Mustari.
Biasanya, musim kawin berlangsung pada musim kemarau, yaitu pada bulan Agustus sampai November. Dengan masa kehamilan induk anoa sekitar 9–10 bulan atau sekitar 275–315 hari.
Induk anoa akan melahirkan dalam periode Agustus–November tahun berikutnya, yaitu pada musim kemarau atau awal musim hujan.
Komentar tentang post