Darilaut – Pakar kesehatan Jepang mendesak masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap kasus campak. Penyakit ini sangat menular dan bisa berakibat fatal.
Melansir Nippon Hoso Kyokai (NHK) ada kekhawatiran mengenai peningkatan kasus tersebut di seluruh dunia. Di Jepang, terjadi peningkatan kasus penyakit tersebut sejak bulan lalu.
Upaya untuk mencegah penyebaran campak di Jepang saat ini difokuskan pada kasus-kasus yang terkait dengan Bandara Kansai di Prefektur Osaka.
Seorang pria di Kyoto dinyatakan positif awal pekan ini. Pria tersebut pergi ke bandara bulan lalu.
Kemungkinkan melakukan kontak di sana dengan penumpang yang terinfeksi dalam penerbangan dari Uni Emirat Arab.
Delapan orang yang berada dalam penerbangan itu juga dinyatakan positif.
Gejala utama campak adalah demam, batuk, ruam, dan mata merah. Hal ini juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius seperti pneumonia.
Campak jauh lebih menular dibandingkan COVID-19. Sekitar satu dari seribu kasus menyebabkan ensefalitis, yang bisa berakibat fatal.
Program vaksinasi campak di Jepang secara tradisional berfokus pada anak-anak.
Pada tahun 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WJO) memverifikasi bahwa Jepang telah memberantas virus tersebut.
Wabah di Jepang sejak saat itu dikaitkan dengan infeksi yang dibawa oleh orang-orang dari luar negeri.