Walikota Hadji Muhtamad, Provinsi Basilan, Arsina Kahing-Nanoh mengatakan manifes ferry tidak akurat. Hal ini mempersulit pihak berwenang untuk melakukan operasi pencarian, penyelamatan dan pertolongan.
Catatan PCG menunjukkan hanya ada 205 penumpang. Namun, 195 orang sudah berhasil diselamatkan, belum termasuk jumlah yang meninggal, yang berarti jumlahnya tidak sesuai.
Barzaga juga menyesalkan bahwa insiden maritim terbaru terjadi setelah tenggelamnya kapal MT Princess Empress pada 28 Februari di lepas pantai Naujan, Oriental Mindoro. Insiden ini menyebabkan tumpahan minyak besar-besaran yang telah mencapai provinsi lain.
“Kita bahkan belum pulih dari insiden tumpahan minyak dan sekarang, ini terjadi. Ini lagi,” kata anggota parlemen senior itu.
Pihak berwenang masih menyelidiki laporan bahwa api berasal dari unit pendingin udara.
Kapal MV Lady Mary Joy 3 sedang dalam perjalanan ke Jolo, Sulu dari Kota Zamboanga ketika terbakar sebelum tengah malam.
Mengutip Kantor Berita Associated Press (AP) kebakaran terjadi di kapal ferry di Filipina selatan menewaskan sedikitnya 31 dari sekitar 250 penumpang dan awak, kata para pejabat Kamis (30/3).
Gubernur Basilan Jim Hataman mengatakan tim penyelamat masih mencari setidaknya tujuh orang hilang.
Hataman mengatakan kapal ferry yang terbakar ditarik ke dekat pantai Basilan, 18 mayat dari 31 korban ditemukan di bagian kabin penumpang.
Komentar tentang post