Kapal Namse Bangzhod Hilang, TNI Angkatan Laut Lakukan Pencarian

Namse Bangdzhod

MARINETRAFFIC

Jakarta – Kapal MT (Motor Tanker) Namse Bangzhod yang berlayar dari Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, hilang kontak sejak Jumat (28/12) akhir tahun lalu. Dua Kapal Republik Indonesia (KRI) milik TNI Angkatan Laut dikerahkan untuk melakukan pencarian dan penyisiran di laut Selasa (8/1).

Kapal Namse Bangzhod bertolak dari Sampit pada Kamis 27 Desember 2018. Kapal ini dilaporkan kehilangan kontak pada 28 Desember dalam pelayaran menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dalam laman Tnial.mil.id, Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono, telah mengerahkan dua KRI Koarmada I, masing-masing Teluk Cirebon-543 dan Tenggiri-865 untuk melakukan pencarian dan penyisiran di laut.

Komandan KRI Teluk Cirebon-543 Mayor Laut (P) Arief Prasetyo dan KRI Tenggiri-865 Mayor Laut (P) Yohanes Kristanto dikerahkan untuk melakukan pencarian dan melacak keberadaan Kapal Namse Bangzhod tersebut.

Namse Bangdzhod, jenis kapal tanker, dengan berat 1950 Ton. Panjang kapal 75,15 meter, lebar 12 Meter dan tonase kotor 1128 GT, kebangsaan Indonesia.

Pemilik kapal ini PT Surabaya Shipping Lines, dengan nakhoda Muhammad Asdar Wijaya. Jumlah anak buah kapal (ABK) sebanyak 11 orang. Kapal dengan muatan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO).

Berdasarkan web marinetraffic.com, posisi terakhir terekam pada 3 Januari 2019 pukul 09.42 di wilayah Laut Jawa, dengan garis lintas dan bujur sekitar 5.960896 derajat/106.8913 derajat.

Status kapal sedang berlayar dengan kecepatan sekitar 7.1knot/14 derajat dan skala sarat air kapal sekitar 4 m. AIS Source atau Automatic Identification System (AIS) yakni, sebuah sistem pelacakan otomatis sekitar 4117 JZ10QAO, Bekasi.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari keberadaan Kapal Namse Bangdzhod namun belum menemukan keberadaan kapal tersebut.*

Exit mobile version