“PCG menetapkan target operasional tujuh hari untuk menyelesaikan penyedotan minyak dari kapal tanker yang tenggelam untuk menghentikan penyebaran lebih lanjut,” ujarnya.
Juru bicara PCG, Laksamana Muda Armando Balilo, mengatakan, berdasarkan penyelidikan, tidak ada Sinyal Peringatan Badai Publik yang dinaikkan di atas Bataan ketika Terra Nova berangkat dari Limay, Bataan membawa 1,4 juta liter bahan bakar minyak industri.
Oleh karena itu, itu tidak melanggar aturan dan peraturan yang berkaitan dengan pergerakan kapal selama cuaca buruk.
“Kapal itu tenggelam sedalam 34 meter, yang sangat dangkal. Penyedotan tidak akan terlalu teknis dan dapat dilakukan dengan cepat untuk melindungi perairan sekitar Bataan dan Teluk Manila dari dampak lingkungan, sosial, ekonomi, keuangan, dan politik,” kata Balilo.
PCG bekerja sama dengan beberapa Organisasi Tanggap Tumpahan Minyak akan membantu dalam operasi tanggap tumpahan minyak yang sedang berlangsung.
Perusahaan minyak seperti Petron, PCG Auxiliary, dan unit pemerintah daerah juga secara sukarela membantu.
Menteri Transportasi Jaime Bautista mengatakan 16 dari 17 awak kapal tanker minyak telah diselamatkan oleh PCG.
Pada Kamis pukul 15.00, BRP Melchora Aquino (MRRV-9702) menemukan mayat awak Terra Nova yang hilang di perairan sekitar Limay, Bataan.