Darilaut – Kapal penumpang yang melayani pelayaran antar desa tenggelam di perairan Teluk Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Kapal ini membawa 48 penumpang menyeberangi Teluk Mawasangka dari Desa Lanto menuju Desa Lagili.
Mengutip BBC News Indonesia, 48 penumpang ditemukan, dengan kondisi 15 orang meninggal dan 33 lainnya selamat. Dua di antara korban selamat dirawat di Puskesmas Mawasangka Timur.
Basarnas Kendari menghentikan operasi pencarian korban pada Senin (24/7) siang setelah 48 penumpang ditemukan.
Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah memperbarui data jumlah penumpang, yang sebelumnya disebut sebanyak 40 orang.
Perbedaan data itu terjadi karena sebagian penumpang yang selamat langsung pulang ke rumah tanpa melapor lebih dulu.
Mengutip ANTARA, Humas Jasa Raharja Kendari Gunawan di Kendari, Senin, mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan belasungkawa atas peristiwa kapal tenggelam di Kabupaten Buton Tengah.
Kapal penyeberangan antar-desa di Kabupaten Buton Tengah tersebut, tidak masuk dalam lingkup jaminan Jasa Raharja sesuai Undang-undang No. 33 Tahun 1964, karena tidak memiliki izin kelautan.
Menurut Gunawan, secara kelautan kapal tersebut belum memiliki izin dari dinas terkait ataupun pihak yang berhak mengeluarkan izinnya.
Komentar tentang post