Darilaut – Pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) mengatakan kasus flu burung baru-baru ini yang ditemukan pada dua warga Kamboja, salah satunya fatal, tidak menunjukkan tanda-tanda penularan dari manusia ke manusia.
Mengutip Nippon Hoso Kyokai (NHK) seorang gadis berusia 11 tahun dari sebuah desa di tenggara Kamboja meninggal Februari lalu setelah tertular virus flu burung H5N1. Ayahnya juga dinyatakan positif terkena virus tersebut.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menganalisis kedua kasus tersebut dan merilis hasilnya pada hari Kamis.
CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengatakan penyelidikan tersebut menentukan infeksi yang disebabkan oleh penyebaran dari unggas ke manusia.
Pejabat kesehatan mengatakan ayah dan putrinya memelihara unggas peliharaan dan memiliki kesempatan untuk melakukan kontak dengan unggas yang terinfeksi.
CDC mengatakan tidak mengidentifikasi perubahan genetik apa pun yang dapat menyebabkan penularan dari orang ke orang, atau mengurangi kerentanan terhadap obat antivirus influenza.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah menerima laporan infeksi virus H5N1 dari burung ke mamalia, mendorong otoritas kesehatan di seluruh dunia untuk meningkatkan kewaspadaan.
Mengutip Cdc.gov, pada tanggal 26 Februari 2023, Kementerian Kesehatan Kamboja membagikan urutan genetik lengkap dari virus H5N1 dari pasien yang meninggal di negara tersebut pada tanggal 22 Februari 2023.
Komentar tentang post