Darilaut – Sebagai negara kepulauan terbesar dan menjadi salah satu negara megabiodiversitas, Indonesia memiliki peran strategis dalam menjaga bumi.
Indonesia dianugerahi kekayaan flora dan fauna, ragam etnis, bahasa, pengetahuan tradisional masyarakat adat dan komunitas lokal yang masih sangat potensial untuk dikaji.
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) merupakan salah satu pilar terpenting untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong adanya kolaborasi riset dan pemanfaatan biodiversitas di antara negara anggota G20, untuk mendukung ekonomi biru dan hijau.
“Kami mendorong penguatan kapasitas riset dan pemanfaatan biodiversitas melalui kolaborasi secara global,” kata Pelaksana Tugas Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian, Ocky Karna Radjasa, saat Preliminary Meeting Research and Innovation Initiative Gathering (RIIG) G20, secara daring, Kamis (24/2).
Penelitian dan pemanfaatan biodiversitas, kata Ocky, di antaranya dilakukan untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Selain pengembangan program vaksinasi dalam negeri, Indonesia melakukan riset dengan memanfaatkan tumbuhan herbal dari keanekaragaman hayati terestrial untuk mencegah dan mengobati Covid-19.
Menurut Ocky keanekaragaman hayati antara lain dimanfaatkan sebagai upaya pencegahan Covid-19, skrining dan diagonis, pengembangan peralatan kesehatan, pengobatan, hingga terapi.
Komentar tentang post