redaksi@darilaut.id
Minggu, 5 Februari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Keanekaragaman Hayati Pilar Penting untuk Pembangunan Berkelanjutan

Keanekaragaman Hayati Pilar Penting untuk Pembangunan Berkelanjutan

redaksi redaksi
28 Februari 2022
Kategori : Berita, Bisnis dan Investasi
Tracking mangrove di Pulau Sebatik, perbatasan Indonesia dan Malaysia. FOTO: DARILAUT.ID

Tracking mangrove di Pulau Sebatik, perbatasan Indonesia dan Malaysia. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Sebagai negara kepulauan terbesar dan menjadi salah satu negara megabiodiversitas, Indonesia memiliki peran strategis dalam menjaga bumi.

Indonesia dianugerahi kekayaan flora dan fauna, ragam etnis, bahasa, pengetahuan tradisional masyarakat adat dan komunitas lokal yang masih sangat potensial untuk dikaji.

Keanekaragaman hayati (biodiversitas) merupakan salah satu pilar terpenting untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong adanya kolaborasi riset dan pemanfaatan biodiversitas di antara negara anggota G20, untuk mendukung ekonomi biru dan hijau.

“Kami mendorong penguatan kapasitas riset dan pemanfaatan biodiversitas melalui kolaborasi secara global,” kata Pelaksana Tugas Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian, Ocky Karna Radjasa, saat Preliminary Meeting Research and Innovation Initiative Gathering (RIIG) G20, secara daring, Kamis (24/2).

Penelitian dan pemanfaatan biodiversitas, kata Ocky, di antaranya dilakukan untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Selain pengembangan program vaksinasi dalam negeri, Indonesia melakukan riset dengan memanfaatkan tumbuhan herbal dari keanekaragaman hayati terestrial untuk mencegah dan mengobati Covid-19.

Menurut Ocky keanekaragaman hayati antara lain dimanfaatkan sebagai upaya pencegahan Covid-19, skrining dan diagonis, pengembangan peralatan kesehatan, pengobatan, hingga terapi.

Indonesia memiliki fasilitas Indonesia Culture Collection (InaCC), yang merupakan pusat penyimpananan koleksi mikroorganisme. Fasilitas ini sebagai bentuk komitmen kuat Indonesia untuk mendukung pemanfaatan keanekaragaman hayati secara global.

Saat ini Indonesia sedang membangun fasilitas National Biodiversity Center (NBC) – KEHATI, sebagai pusat saintifik untuk riset dan kolaborasi keanekaragaman hayati di bidang biologi, termasuk mikrobiologi.

Koordinator Biodiversitas, Direktorat Jenderal Riset dan Inovasi MESRI, Philip Roche, mendukung upaya Indonesia dalam menjaga keanekaragaman hayati. Dalam mengembangkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat semestinya tidak mengesampingkan ekosistem dan keanekaragaman hayati.

“Kondisi ekonomi biru dan hijau yang berkelanjutan merupakan pertimbangan masyarakat dan ekosistem sebagai aset dan bukan kendala,” katanya.

Keanekaragaman hayati yang dimiliki sangat penting untuk kebutuhan masyarakat dan pengembangan ekonomi. Pemanfaatan keanekaragaman hayati menjadi nilai dan manfaat bagi perekonomian masyarakat.

Menurut Roche terdapat peluang ekonomi biru dan hijau untuk keberlanjutan masa depan, di antaranya mengurangi polusi, memajukan riset dan inovasi di sektor pertanian dan pembangunan perkotaan.

Selain itu, pengembangan penggunaan solusi berbasis alam, dan juga peluang untuk menciptakan kemitraan antara publik-swasta lintas sektoral untuk mengurangi polusi dan kerusakan laut.

Roche mengatakan penerapan ekonomi biru dan hijau juga dapat menciptakan peluang baru untuk meningkatkan kontribusi ekonomi pariwisata.

Keanekaragaman hayati dan pariwisata berbasis alam, lanjutnya, dapat dikombinasikan dengan lingkungan dan pengelolaan yang berkelanjutan secara sosial. Hal ini dapat membantu menjaga ekologi yang baik dengan dukungan kearifan lokal.

“Konservasi keanekaragaman hayati sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, dan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Penelitian dan ilmu pengetahuan berperan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan solusi berbasis alam seperti konservasi hutan dan rehabilitasi, praktik agro-ekologi, restorasi habitat pesisir dan mangrove, dan penghijauan kota.

Selain itu, meningkatkan data keanekaragaman hayati dan ekosistem untuk mempercepat identifikasi daerah risiko tinggi yang harus dihindari oleh infrastruktur dan area terdegradasi. Adanya program pengembangan kelembagaan terpadu jangka panjang, yang dirancang untuk meningkatkan kemitraan dengan negara dan lembaga yang lebih memiliki keahlian ilmiah.

Hal ini untuk membantu membangun dan memperkuat kapasitas riset.

“Kami juga mendorong program riset yang menambah tentang ilmu keanekaragaman hayati, serta terus melakukan identifikasi dan kuantifikasi berbagai manfaat keanekaragaman hayati,” ujarnya.

Preliminary Meeting merupakan rangkaian dari agenda side event RIIG dalam Presidensi G20 Indonesia.

RIIG akan menjadi pertemuan penting yang membahas riset dan inovasi. Direncanakan, side event RIIG pertama akan digelar pada bulan Maret 2022. Selain itu, BRIN juga bersiap menjadi tuan rumah ajang G20 Research Ministers Meeting dan G20 Research and Innovation Expo.

Tags: BiodiversityBRINkeanekaragaman hayatiPembangunan BerkelanjutanPresidensi G20Riset
Bagikan6Tweet4KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Planet Jupiter dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble, pada 27 Juni 2019. Pada hari Jumat, 3 Februari 2023, para ilmuwan mengatakan telah menemukan 12 bulan baru di sekitar raksasa gas tersebut, dengan jumlah total menjadi 92. FOTO: NASA, ESA, A. Simon/Goddard Space Flight Center, M.H. Wong/University of California, Berkeley via AP
Berita

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

5 Februari 2023
Kapal kargo Jepang, Seiryu, tenggelam di Laut Pedalaman Seto Jepang, Kamis (2/2). FOTO: NHK
Berita

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

5 Februari 2023
Kapal kargo MSC Faith kandas di dekat Pulau Batu Berhenti, Kota Batam, pada Selasa (31/1) malam. FOTO: HUBLA
Berita

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

5 Februari 2023
Next Post
Arsip alam terekam dalam tubuh terumbu karang. FOTO: DARILAUT.ID

Laut dan Antariksa Jadi Riset Potensial

Ubur-ubur kotak (box jellyfish) adalah hewan paling berbisa di dunia. FOTO: Jamie Seymour/ABC.NET.AU

Remaja di Australia Meninggal Karena Sengatan Ubur-ubur Kotak

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Blacktip Reef Shark, Hiu yang Dilindungi di Raja Ampat

Konvensi Minamata, 135 Negara Bahas Polusi Merkuri

Tanah Longsor Menewaskan Empat Warga di Bogor

5356 Kapal Perikanan Sudah Gunakan E-Log Book

Banjir dan Puting Beliung Paling Banyak Terjadi di Indonesia

Mengungkap Senyawa Aktif Obat Alami Laut dan Bahan Baku Kosmetika

TERBARU

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

Bibit Siklon Tropis 95S dan 97S Mampu Tingkatkan Potensi Pertumbuhan Awan Hujan

Bibit Siklon Tropis 97S Berkembang di Selatan Bali, 95S di Selatan Jawa

Mata Ikan Tuna Mengandung Omega-3

TERPOPULER

  • Komet C/2022 E3 (ZTF) pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona, Amerika Serikat. Komet ini akan melintas dekat Bumi, termasuk Indonesia, awal Februari 2023. FOTO: CHRIS SCHUR

    Komet Hijau Menghampiri Bumi

    39 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 10
  • Penduduk Miskin Gorontalo Bertambah

    9 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 2
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    34 bagikan
    Bagikan 14 Tweet 8
  • Langka, Gerhana Matahari Hybrid Akan Terjadi di Indonesia

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    28 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    234 bagikan
    Bagikan 99 Tweet 56
  • Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    29 bagikan
    Bagikan 12 Tweet 7
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk